Categories: Hukum & kriminal

Merasa Dijebak, Ketua Kadin Caleg Gerindra Seret Nama Anak Eks Pak Gub

DENPASAR – Usai ditangkap di salah satu apartemen di kawasan Kuningan Jakarta, Kamis (11/4) dini hari lalu, caleg DPR RI dapil Bali dari Partai Gerindra AA Alit Wiraputra langsung dijebloskan ke sel tahanan Polda Bali, Kamis (11/4) sore.

Alit Wiraputra ditangkap atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan atas korban bernama Sutrisno Lukito Disastro. Nilainya fantastis, yakni Rp 16 miliar.

Menariknya tidak terima dirinya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, Anak Agung Alit Wiraputra menyeret Putu Pasek Sandos yang disebutnya sebagai anak dari mantan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.

Hal ini dia ungkap saat dirinya digelandang dari ruang pemeriksaan Dit Reskrimum Polda Bali menuju sel tahanan Polda Bali.

Menurut Alit Wiraputra, rencana pengurusan izin ke Provinsi Bali terkait rencana penggarapan proyek pengembangan pelabuhan Benoa yang saat itu disebut akan

diserahkan kepada pihak ke tiga dalam hal ini adalah pelapor Sutrisno Lukito Disastro diatur oleh orang yang bernama Made Jayantara dan seorang bernama Sandos.

“Proyek ini sebenarnya di arrange (diatur) oleh Made Jayantara dan Sandos. Uangnya itu diatur oleh Sandos, Jayantara, dan Cadrawaijaya,” katanya.

Selanjutnya uang Rp.16 miliar dari pelapor itu 50 persen diserahkan ke Sandos, dan 50 persennya lagi diserahkan kepada tiga orang lain, yakni tersangka AA Alit Wiraputra, Made Jayantara dan Candrawijaya. 

“Saya tidak tahu untuk apa (uang) oleh Sandos. Karena awal kesepakatanan antara Sutrisno Lukito Disastro dan Sandos bukan dengan saya,” ujarnya lagi.

Namun, karena saat itu (tahun 2012) Sandos adalah anak gubernur maka tersangka Alit Wiraputra diminta untuk menggantikan Sandos, menandatangani surat kesepakatan

saling pengertian tentang kerjasama dengan pihak pelapor Sutrisno Lukito Disastro yang isinya sepakat untuk menuntaskan semua proses ijin proyek pengembangan Pelabuhan Benoa.

“Saya diminta untuk  mengganti Sandos. Dia adalah putra gubernur saat itu, maka saya diminta  untuk menggantikan Sandos. Saya merasa dijebak betul,” tegasnya.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, upaya Jawa Pos Radar Bali mengonfirmasi kasus ini ke Putu Pasek Sandos tidak mendapat respons.

Saat ditelepon maupun dikirimi pesan singkat untuk konfirmasi, Sandos tidak mengangkat atau membalas.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago