Categories: Hukum & kriminal

Sebelum Tertangkap, Dua Kali Pernah Kena Sanksi Karena Mangkir Tugas

Sebelum tertangkap membantu narapidana (napi) memasukkan ratusan butir narkoba jenis ekstasi ke dalam lapas, ternyata Made Teguh Kari Raharja memiliki track record atau catatan buruk.

 

MARCEL PAMPUR, Kerobokan

 

 

Penangkapan Made Teguh-sapaan I MadeTeguh Kari Raharja oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali benar-benar membuat institusi di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali khususnya Lembag Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan tertampar.

 

Terlebih di tengah gencarnya lembaga ini mewujudkan zona bebas handphone dan narkoba, penangkapan Teguh makin membuat public kian tak percaya dengan “upaya perubahan” yang hendak dibangun oleh lapas terbesar di Bali ini.

 

Dugaan kongkalikong dan maraknya peredaran narkoba yang kian subur di lapas makin terbukti dengan penangkapan Teguh dan Surya Adi dengan barang bukti  590 butir ekstasi di dalam bungkus kopi.

 

Lalu siapa sebenarnya Teguh?

 

Kalapas Kelas II A Kerobokan Tonny Nainggolan saat dikonfirmasi, Selasa (23/4) mengatakan jika Teguh sudah bertugas sebagai sipir di Lapas Kerobokan selama 9 tahun.

 

Sayangnya, meski sudah memiliki masa kerja yang lumayan, namun kata Tonny, Teguh pernah masuk dalam daftar raport merah dengan kinerja buruk.

 

Menurut Tonny , sebelum akhirnya tertangkap pada Sabtu (21/4) malam, anak buahnya itu  pernah dua kali diberikan sanksi atas tindakan indisipliner yang dilakukannya.

 

“Yang bersangkutan pernah dua kali mendapat sanksi teguran lisan dan hukuman disiplin tingkat ringan. Hal itu terjadi tahun 2015 dan tahun 2016 lalu karena yang bersangkuta tidak hadir dalam kegiatan dinas,” kata Nainggolan. 

 

Bahkan akibat tindakan indisiplinernya dan kecurigaan pihak Lapas, Made Teguh kemudian ditempatkan di satuan tugas pengamanan di pintu utama Lapas Kerobokan.

 

Kata Tonny, tujuan penempatan Teguh di pintu utama ini sendiri untuk tujuan agar antara Teguh dengan warga binaan tidak terlalu dekat dan sering melakukan komunikasi yang intens dengan warga binaan.

 

 

jauh dari jangkauan para warga binaan lain. Hal ini dilakukan agar dia intensitas interaksinya dengan para warga binaan bisa terhindarkan. Hal ini menurut Nainggolan dilakukan kepada yang bersangkutan tidak.hanya karena catatan buruknya, tetapi juga karena adanya kecurigaan dari para atasan di Lapas Kerobokan.

 

“Jadi bukan hanya karena memiliki catatan buruk, tetapi penugasan di pintu masuk itu karena kami curiga. Kecurigaan itu selalu ada. Saya selaku pimpinan selalu mencurigai seluruh petugas kami, termasuk dia (Made Teguh),” tukas Nainggolan.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago