Categories: Hukum & kriminal

Siapkan Ahli Bahasa Bali, Polisi Dalami Ucapan Pelaku Pengancaman

GIANYAR – Kasus dugaan pengancaman dengan korban nenek 78 tahun, Gusti Made Rai di pekarangan rumahnya di Banjar Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar pada 23 April 2019 pukul 16.00, terus ditelisik polisi.

 

Terbaru, penyidik Polsek Kota Gianyar mulai meneliti kata berbahasa Bali, yakni kata bangkan, yang dilontarkan terduga pelaku saat aksi pengancaman.

 

Seperti dibenarkan Kapolsek Kota Gianyar, Kompol Suastika. Dikonfirmasi, Selasa (7/5), ia menyatakan telah memeriksa kedua pihak.

 

Baik korban Gusti Ayu Rai, selaku pelapor dan pelaku berinisial NS, selaku terlapor.

 

“Kami masih perdalam pernyataan keduanya, karena antara korban dengan terlapornya berbeda,” ujar Suastika, kepada koran ini.

 

Dia merinci, dari hasil pemeriksaan, ada kata Bangkan dan kata Bebangkan.

 

“Kalau versi korban, katanya pelaku bilang, bangkan cang nyi (akan saya bunuh kamu, red),” ujarnya.

 

Sedangkan keterangan pelaku menyebut kata bebangkan. “Pemeriksaan terhadap pelaku, dia bilang Bebangkan nyi,” ujarnya.

 

Untuk memastikan arti kata Bangkan dan Bebangkan yang dilontarkan itu, polisi akan mencari tahu dari seorang ahli bahasa Bali.

 

“Kami perlu tahu artinya itu, perlu ahli bahasa untuk merumuskan itu,” terangnya.

 

Untuk perumusan bahasa itu, kata dia akan segera dilakukan.

 

Mengingat saat ini, agenda kepolisian disibukkan dengan pengamanan pemilu 2019.

Saat kejadian, terlapor yang juga teman putra putra korban sampai masuk ke pekarangan korban.

 

Bahkan, ucapan tersebut dilontarkan terlapor di pekarangan rumah korban. Terlapor juga menyebut nama putra korban yang duduk sebagai caleg incumbent dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

 

Kapolsek mengaku perlahan-lahan menuntaskan laporan perasaan tidak enak itu.

 

“Kalau berdasarkan MK, setiap perasaan tidak enak harus disertai pengancaman berupa menarik kerah baju, atau penodongan senjata,” ujar Kapolsek sambil memeragakan tangannya ke kerah baju.

 

Seperti diketahui sebelumnya, putra korban, Dewa Mertajaya, mengaku ibunya Gusti Made Rai merasa trauma dengan pengancaman yang berlangsung akhir akhir April 2019 itu.

 

“Ibu saya sampai khawatir, masih trauma,” ujar anggota DPRD Gianyar itu.

 

Dia pun menyayangkan aksi korban yang menyasar orang tua dan seorang ibu.

Apalagi dilakukan di areal rumah korban yang saat kejadian rumah sepi, hanya ada menantu perempuan saja. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada polisi.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: caleg nasdem

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago