Categories: Hukum & kriminal

Korban Kantin 21 Berdarah Lapor Polda, Begini Respons Polres Buleleng

DENPASAR – Rencana korban penganiayaan di Kantin 21 Café di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, Agus Tjanjono, 49,

mencabut laporan kasus penganiayaan di Polres Buleleng dan membuat laporan baru ke Polda Bali mendapat respons kepolisian Buleleng.

Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, polisi masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus pengeroyokan di Kantin 21 Lovina.

Iptu Sumarjaya mengklaim polisi tetap melakukan proses penyelidikan dan penyidikan secara profesional dalam kasus tersebut.

Menurutnya, saat ini polisi memang baru menetapkan seorang tersangka berinisial Kw dalam kasus tersebut.

“Baru satu tersangka. Lainnya masih pengembangan. Dari bukti dan saksi yang ada, baru satu tersangka ini yang terbukti melakukan penganiayaan,” kata Iptu Sumarjaya.

Sementara untuk empat orang lain yang juga dipolisikan, menurut Sumarjaya masih dalam proses penyelidikan polisi.

Sebab masih dibutuhkan saksi-saksi lain yang mendukung dugaan yang disampaikan oleh pelapor.

Seperti diberitakan, peristiwa berdarah terjadi di Buleleng. Tepatnya di Kantin 21 Café di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Bulelang, Minggu (19/5) dini hari lalu.

Korban Agus Tjanjono, 49, dianiaya hingga babak belur oleh lima orang terlapor berinisial Gb, Kw, Dn, Mg, dan Ww. Meski telah dilaporkan ke Polres Buleleng, terduga pelapor justru dilepas penyidik.

 “Saya awam hukum, walaupun demikian, dengan melepas pelaku utama dan beberapa pelaku lain yang telah mengeroyok saya itu makanya saya berniat melaporkan hal tersebut di Polda Bali saja.

Biar kasus ini ditangani di sini (Polda). Saya disini berkoordinasi dengan teman untuk mencari keadilan,” kata Agus.

Menurut Agus, peristiwa nahas yang menimpa dirinya bermula ketika Agus Tjanjono diundang oleh beberapa teman mampir ke Kantin 21 (TKP).

Setelah sampai dan tak begitu lama nongkrong, dia pamit pulang. “Saya pakai sepeda. Helm saya bawa ke dalam Kantin 21. Saat keluar dan melangkah dari samping meja terduga pelaku

yang berjumlah 8 orang inilah helm yang saya pegang tersenggol di tubuh seorang pelaku. Mereka tak terima walau saya sempat minta maaf,” timpal pria yang berdomisili di Desa Banyuning.

Ia dianiaya secara membabi buta oleh kurang lebih 8 orang. Namun yang dikenali terdapat 5 orang. Di antaranya Gb, Kw, Dn, Mg, dan Ww.

“Gb inilah paling awal bangun dari tempat duduk dan memukul saya. Melihat saya di pukul, yang lain pun ikut (mengeroyok). Walaupun tidak begitu akrab tapi nama yang saya sebut itu saya kenal mereka.

Jadi, saya dikeroyok dari dalam kantin hingga je jalan raya. Untung sekuriti setempat dan warga melerai laki-laki itu,” bebernya.

Agus Tjanjono lantas pulang ke rumah dengan kondisi berlumuran darah lantaran terdapat luka robek di bagian kepal. Selain itu, wajahnya memar dan benjol-benjol akibat dikeroyok.

Tak terima dengan apa yang dialami, Agus Tjanjono melaporkan ke Polres Bulelang, 23 Mei 2019 lalu.

“Setelah melapor, polisi mengamankan 5 orang dan Kantin 21 langsung di police line. Karena pemilik kantin 21 teman saya, sehingga saya pun berbicara baik-baik

dengan penyidik agar melepas police linenya. Kasihan banyak karyawan cari makan disana, dan akhirnya police line di buka,” katanya.

Yang tidak masuk akal, polisi justru melepas pelaku utama Gb dan beberapa pelaku lain. Yang ditahan justru Kw.

Agus Tjanjono pun buka-bukaan, Gb diperlakukan istimewa karena diduga kenal dengan sejumlah polisi di Buleleng.

“Ya dia punya banyak kawan di sana makanya dia ngak ditahan. Karena itu saya terus mencari keadilan yang rencananya mereka tidak ditahan saya terpaksa cabut laporan

dan kembali mengadu ke Polda Bali saja. Gb loh pelaku utama, tapi ngak ditahan. Kata polisi wajib lapor, tapi pelaku utama kok wajib lapor, aneh,” tutur Agus Tjanjono.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago