Categories: Hukum & kriminal

Sebelum Tebas Kakak Sepupu Hingga Tewas, Ulah TSK di Jalan Bikin Kesal

DENPASAR – Kasus pembunuhan yang dilakukan I Gusti Ngurah Yoga Adi Putra, 22, terhadap kakak sepupunya, I Gusti Agung Alit Mahaputra, 29, akhirnya masuk tahap rekonstruksi.

Sebagaimana diberitakan, kasus pembunuhan tersebut terjadi di warung CGT di Banjar Jempinis, Pererenen, Mengwi, Badung, pada 31 Desember 2019 lalu.

Rekonstruksi tersebut digelar di halaman Mapolsek Mengwi, Kamis (16/1) siang. Dalam rekonatruksi ini, tersangka I Gusti Ngurah Yoga Adi Putra memperagakan sebanyak 18 adegan.

“Adegan penusukan yang menyebabkan korban meninggal terjadi di adegan 15,” terang Kanitreskrim Polsek Mengwi Iptu Wayan Sujana.

Dari rekonstruksi tersebut, terungkap sebelum membunuh korban, tersangka sempat mengacungkan senjata sambil mondar mandir di jalan raya.

Itu dilakukannya di depan rumahnya sendiri dalam kondisi mabuk. Saat itu, korban datang dan berusaha menenangkan tersangka.

“Namun tersangka malah memukul leher bagian kiri korban menggunakan punggung pedang,” tambahnya.

Sejurus kemudian, pelaku menghujam pedangnya ke perut kiri korban. Kasus pembunuhan ini sendiri berawal ketika pelaku minum miras 

di warung CGT milik I Gusti Ngurah Bagus Putra, Selasa (31/12/209) sekitar pukul 17.30 Wita menjelang malam pergantian tahun.

Tidak berselang kama, datanglah korban ikut minum. Keduanya juga sempat patungan membeli satu botol vodka seharga Rp 300 ribu.

Sekitar pukul 20.50 Wita, rekan korban bernama I Putu Candradinata, 25, datang ke TKP dan ikut bergabung minum.

Setelah beberapa saat ikut minum, saksi Candradinata ingin ke toilet buang air kecil. Namun, saat berdiri untuk pergi, dia tidak sengaja menyenggol teko minuman hingga terjatuh dan tumpah.

Pelaku kemudian marah hingga sempat beradu mulut dengan saksi. Korban kemudian menengahi pertengkaran tersebut.

Karena merasa bersalah, saksi Candradinata mengeluarkan uang dari sakunya untuk mengganti minuman yang tumpah tersebut.

Rupanya hal itu membuat pelaku tersinggung. Dia lalu kembali ke rumahnya lalu mengambil sebilah pedang.

Hal itu dilihat oleh ibu pelaku bernama I Gusti Ayu Wetri, 51 dan berusaha mencegah pelaku membawa pedang.

Bukannya mengikuti perintah sang bibi, pelaku malah menebas sang ibu hingga lengan dan jari tangan kirinya nyaris putus.

Pelaku kemudian lanjut menuju warung mencari saksi Candradinata. Di sana korban dan saksi berusaha menenangkan pelaku.

Namun, pelaku malah menebas membabibuta hingga menusuk perut kiri korban. Setelah korban terkapar, pelaku pergi begitu saja. Sementara korban yang dievakuasi ke RS Mangusada Badung akhirnya tewas. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago