Categories: Hukum & kriminal

Dibujuk Pulang dari Pondok, Tahu-tahu Pekak Sudiana Ditemukan Tewas

TABANAN – Akibat depresi lantaran penyakitnya tak kunjung sembuh, seorang pekak (kakek) bernama I Wayan Sudiana, 60, memilih mengakhiri hidupnya Kamis (13/2) kemarin.

Warga Banjar Dinas Jelijih Tengah, Desa Jelijih Punggang, Pupuan itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Menurut informasi, peristiwa bermula saat Sudiana beserta istri, anak dan cucunya pergi dari rumah menuju pondok miliknya pada Rabu pagi (12/2), yang berlokasi di Subak Batur Gunung.

Sesampainya di pondok Sudiana, sempat menyapu areal pondok, sementara sang istri Ni Nyoman Tesi, 50, sedang mencari janur, durian dan manggis di kebun miliknya untuk keperluan upacara.

Sekitar pukul 12.00 siang, istri, anak dan cucu korban hendak pulang ke rumah dan mengajak korban. Namun saat itu, korban Sudiana menolak dan mengatakan masih ingin tinggal di pondok hingga akhirnya korban di tinggal sendirian.

Selanjutnya sore harinya, anak korban I Nengah Artana Yasa kembali membujuk bapaknya tersebut untuk pulang dengan iming-iming membawakan

rokok dengan harapan bapaknya tersebut pulang ke rumah. Namun upaya Artana tidak berhasil dan memutuskan kembali pulang.

Selanjutnya Kamis kemarin, sekitar pukul 08.00 pagi, istri korban kembali datang menuju pondok dengan tujuan mencari durian dan membawakan korban makakan.

Namun, sesampainya di pondok samg istri terkejut melihat sang suami sudah dalam posisi tergantung. Namun saat itu, Ni Nyoman Tesi tidak berani memasuki pondok yang sudah dalam kondisi terbuka.

Akhirnya, Tesi pulang memanggil cucunya dan memberitahukan kejadian tersebut kepada klian dusun dan diteruskan melapor ke Mapolsek Pupuan.

Kapolsek Pupuan, AKP I Kadek Ardika menuturkan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menerjunkan empat personel untuk melakukan pengecekan ke lokasi.

Saat itu, korban masih dalam posisi tergantung di kayu palang pondok dengan menggunakan tali plastik warna biru dan slendang warna kuning.

“Sudah dalam kondisi meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan luka terbuka, hanya luka melingkar di bagian leher dengan kondisi lidah menjulur.

Korban murni gantung diri karena depresi akibat penyakit epilepsi yang dideritanya sejak 14 tahun lalu tak kunjung sembuh,” ujarnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago