Categories: Hukum & kriminal

Hakim PN Denpasar “Usir” Pengunjung, LP Kerobokan Tiadakan Jam Besuk

DENPASAR – Tidak hanya di pusat keramaian saja yang dibatasi pengunjungnya, di PN Denpasar yang notabene tempat mencari keadilan juga mewaspadai potensi penularan virus corona.

Itu terlihat dalam sidang yang dipimpin Putu Gde Novyartha. Sebelum memulai sidang, hakim Novyartha “mengusir” pengunjung sidang yang masuk ke dalam ruangan.

Meskipun sidang tersebut terbuka untuk umum, Novyartha tetap membatasi jumlah orang yang ada di dalam ruangan.

“Pengunjung sidang silakan keluar. Sesuai instruksi untuk mencegah penularan (corona) jumlah pengunjung dibatasi. Pengunjung silakan keluar,” seru Novyartha, kemarin.

Tak ayal, keluarga terdakwa yang hendak menyaksikan anggota keluarganya disidang pun ngacir. Di dalam ruangan hanya ada majelis hakim, panitera, jaksa, dan terdakwa.

Kebijakan tak jauh berbeda diterapkan di Lapas Kelas IIA Kerobokan. Kalapas Kelas IIA Kerobokan Yulius Sahruzah mengambil

langkah preventif dengan meniadakan jam besuk atau kunjungan bagi para keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP).

“Besok (kemarin, Red) sampai dua minggu ke depan kami tidak melayani kunjungan keluarga. Jadi, keluarga WBP dilarang dulu untuk sementara menjenguk,” terang Yulius kepada awak media.

Namun demikian, khusus untuk penitipan barang dan makanan bagi para warga binaan masih tetap dilayani.

Yulius mengaku telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para warga binaan. Menurut Yulius, kebijakan tersebut disetujui para warga binaan dengan tujuan demi kepentingan bersama.

Pihaknya juga tengah mengagendakan penyemprotan disinfektan. Tapi, hingga saat ini pihaknya belum mendapat cairan pembunuh mikroorganisme itu.

Pihaknya juga sudah meminta disinfektan ke Dinas Kesehatan. Hanya saja menurut informasi sedang kosong.

“Langkah pencegahan lainnya kami terus melaksanakan kebersihan di setiap blok. Kami bergotong royong dengan warga binaan,” jelas Yulius.

Selain belum mendapatkan disinfektan, pihaknya juga belum memiliki alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner.

Menurut dia, alat itu sekarang susah didapat dan langka. Sebagai gantinya, sekarang yang bisa dilakukan yaitu

mencuci tangan dengan sabun, dan menyediakan hand sanitizer atau penyanitasi tangan di setiap blok dan di ruang kunjungan.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago