Categories: Hukum & kriminal

Merasa Ditarget Polresta Denpasar, Mardika: Saya Tak Takut, Lawan!

DENPASAR – I Nyoman Mardika, aktivis yang menjadi koordinator lapangan aksi massa bela JRX memenuhi panggilan penyidik Polresta Denpasar, Kamis (1/10). Dia dicecar sejumlah pertanyaan oleh penyidik.

Disinggung apakah pemanggilan ini apakah sebagai bentuk pembungkaman, Mardika kepada radarbali.id menjawab lugas. Ia memang menduga ada upaya sistematis yang menarget pihak-pihak tertentu, salah satunya dirinya yang aktif dan vokal terkait kasus JRX.

“Mungkin saya bagian dari yang ditarget,” jawab Mardika, usai diperiksa penyidik Polresta Denpasar.

Saat diperiksa, Mardika didampingi sejumlah tim kuasa hukum JRX. Ketika ditanya apakah pemeriksaan ini akan membuat dia mundur dari aksi-aksi berikutnya. Jawabannya begitu menyengat.

“Saya tidak ada rasa takut. Hanya ada satu kata: lawan!,” tegasnya, menyitir sajak penyair Widji Thukul berjudul “Peringatan”.

Mardika menyadari, pemeriksaan yang dilakukan penyidik Polresta ini memang bagian dari sebuah penekanan terhadap ia pribadi.

“Tapi saya tidak akan pernah mundur dalam membicarakan sebuah kebenaran,” pungkasnya.

Dalam pemeriksaan Kamis sekitar pukul 10.00 Wita, Mardika mengaku dicecar pertanyaan terkait izin aksi, mekanisme pengumpulan orang, tujuan aksi, serta tentang rapid test massa aksi. Dan yang lucu, penyidik Polresta Denpasar menanyai Mardika mengenai siapa yang membiayai makan massa aksi.

Di tempat terpisah, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan ditemui saat membubarkan aksi demo di depan Kejaksaan Negeri Denpasar, Kamis (1/10/2020) mengatakan, Mardika diperiksa karena berstatus sebagai koordinator lapangan dalam aski bela JRX SID. Dikatakannya, bahwa selama ini Polresta Denpasar telah melarang adanya aksi tersebut. Sehingga Mardika selaku koordinator harus bertanggung jawab. 

“Kami ambil keterangan karena sebelumnya kami sudah imbau supaya gak ada perkumpulan. Tapi faktanya dua hari lalu mereka kumpul. Jadi kami tanya kenapa sampai seperti itu. Diperiksa sebagai penanggung jawab. Dia korlap,” terang Kombes Jansen.

Dijelaskannya, bahwa negara ini adalah negara hukum. Jadi, siapa pun yang melanggar harus diproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi, kata Jansen akan mengecek lagi, siapa saja koordinator aksi yang masih bandel menggerakkan massa akan ditindak tegas. 

“Nanti kami akan cek siapa lagi korlap-korlapnya. Kami akan tegas siapa pun dia. Kami ingin menunjukan bahwa di negara ini ada hukum. Siapa pun yang melanggarnya harus diproses. Negara ini sedang seperti ini harusnya mereka mendukung,” tegasnya. 

Ia juga mengatakan, kalau ada korlap yang sengaja mengumpulkan massa lagi artinya menantang pemerintah. “Negara harus hadir memastikan Bali harus bersih covid. Kita semua harus sehat,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago