Ombudsman Bali Minta Polda Bali Konsisten Perangi Narkoba dan Preman

DENPASAR – Kepala Ombudsman RI, Bali Umar Ibnu Alkhatab meminta jajaran kepolisian Polda Bali untuk terus berkomitmen memberantas peredaran narkoba dan premanisme di Bali. Hal itu sejalan dengan komitmen Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu yang telah menggantikan Irjen Petrus Golose. 

“Komitmen Kapolda Bali Putu Jayan Danu Putra untuk meneruskan pemberantasan premanisme di Bali sangat dibutuhkan oleh publik, dan karena itu Ombudsman minta agar jajaran Kepolisian Bali menjaga konsistensinya memerangi premanisme,” kata Umar Alkhatab, Selasa (1/12).

Lanjut dia, Polda Bali diharapkan tidak memberikan peluang bagi munculnya premanisme di Bali, dalam bentuk apa pun. 

“Ombudsman berharap Kapolda Bali mencermati transformasi preman tersebut agar tidak ada peluang sedikitpun untuk muncul kembali,” ujarnya. 

Sementara itu, sebelumnya Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra sebelumnya secara tegas menyatakan akan tetap melanjutkan estafet kepemimpinan dan kebijakan pendahulunya Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose dalam hal pembinaan Kamtibmas, yaitu memberantas premanisme dan narkoba.

Jenderal bintang dua ini menegaskan tidak ada kompromi terhadap aksi premanisme dan narkoba di Bali.  Penegakan hukum yang tegas juga akan dilakukan terhadap para pelaku pungutan liar. 

“Premanisme tidak ada kompromi. Tetap yang dilaksanakan dan kerjakan pejabat lama, tetap dilaksanakan. Polres tadi saya ingatkan juga kita tetap laksanakan,” kata Kapolda usai mengecek kesiapan pengamanan Pilkada serentak tahun 2020 di Polres Badung, Jumat (27/11) lalu. 

Dia menegaskan, penegakkan hukum terhadap pelanggar hukum yang mencoba mengganggu, melakukan pengutan-pungutan (liar), akan ditindak tindak. “Termasuk Ormas yang melanggar hukum dan tidak patuh akan ditindak tegas. Tidak ada kompromi,” ujarnya. 

Dikatakannya bahwa kriminalitas juga menjadi perhatian selama menjabat Kapolda Bali. Berbagai upaya juga akan dilakukan agar situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif, mulai dari upaya preventif, preemtif hingga represif.

“Itu menjadi tanggung jawab kita. Karena kita tahu situasi sulit, grafik-grafik keamanan akan meningkat. Tapi kita upayakan langkah preventif dan penegakan yang tegas diharapkan kriminalitas atau gangguan keamanan bisa ditekan,” tandasnya.