Categories: Hukum & kriminal

Layar Residivis dan Bandar ke Nusa Kambangan, Kalapas Ungkap Fakta Ini

DENPASAR – Sebanyak 15 orang narapidana (napi) dari Lapas Kelas IIA Kerobokan dan 3 orang napi Lapas Narkotika (Lapastik) Kelas IIA Bangli dilayar ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. 

Dengan pengawalan superketat gabungan tenaga keamanan lapas dan Brimob, 18 napi diberangkatkan dari Lapas Kerobokan saat subuh kemarin. 

Dari 18 napi tersebut, 3 orang warga negara asing (WNA). Rinciannya dua napi WNA dari Lapas Kerobokan adalah warga Hongkong dengan hukuman 18 tahun dan 20 tahun.

Satu lagi WNA berpaspor Amerika dari Lapastik Bangli dengan masa hukuman 8 tahun. Semuanya adalah residivis narkoba dan bandar besar di Bali.

Menurut Kalapas Kerobokan, Yulius Sahruzah, pemindahan napi ke Nusakambangan ini merupakan program Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali.

Salah satu tujuannya yaitu menjauhkan Lapas Kerobokan dari pengaruh narkoba. Terlebih menjelang akhir tahun, diduga peredaran narkoba akan meningkat.

Napi yang digeser diduga memiliki pengaruh kuat dalam dunia narkoba. Bahkan, sebagian ditengarai menjadi bagian peredaran narkoba kelas internasional.

“Jangan sampai Lapas Kerobokan ini menjadi sarang narkoba,” tukasnya. Yulius juga menyebut pemindahan ini bertujuan membuat efek jera.

Tak terkecuali napi yang masih di Kerobokan, agar tidak mencoba main-main lagi dengan narkoba. Sampai saat ini Lapas Nusakambangan masih menjadi momok bagi para napi, sekalipun napi paling kuat. 

Ini karena Lapas Nusakambangan memiliki pengamanan ekstraketat. Posisinya di tengah laut tidak semua orang bisa menjangkaunya.

Berbeda dengan Lapas Kerobokan, meski dijaga ketat, letaknya di tengah kota sehingga akses komunikasi sangat mudah.

“Selain memberikan efek jera dan pelajaran bagi napi lain, pemindahan ini juga untuk memutus mata rantai peredaran narkoba,” tandasnya.

“Kami tidak ingin stigma lapas menjadi jelek. Kami tidak main-main dengan napi kasus narkoba,” imbuhnya menegaskan.

Yulius menyebut pemindahan napi ini sangat rahasia. Tidak ada pemberitahuan kepada napi yang akan dipindahkan.

Jangankan napi, petugas yang mengawal juga tidak tahu akan ditugaskan mengawal napi ke Nusakambangan. “Kalau tidak ada perlawanan karena kami pendekatan humanis,” akunya.

Ditegaskan, program pemindahan napi ke Nusakambangan ini tidak menutup kemungkinan akan berlanjut. Terutama napi yang masa hukumannya di atas sepuluh tahun dan dianggap berbahaya. 

Meski 15 orang sudah dipindahkan, kondisi di dalam Lapas Kerobokan masih padat atau kelebihan beban. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Artis dan Pejabat yang Bercerai di Tahun 2025, Dari Raisa hingga Ridwan Kamil

Tahun 2025 merupakan tahun yang malang atau kelabu bagi sejumlah pasangan selebriti.

1 hari ago

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

10 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago