Sang Kekasih Teller Bank Sempat Telepon Berkali-kali tapi Tak Diangkat

DENPASAR – Tewasnya Ni Putu Widiastuti, 24, masih menjadi misteri. Polisi masih mendalami siapa pelaku pembunuhan terhadap wanita cantik yang berprofesi sebagai teller di Bank Mandiri tersebut. 

Dari informasi yang dihimpun, jasad pelaku ditemukan dengan puluhan luka tusuk di tubuhnya di rumahnya di jalan Kerta Negara Gg. Widura No. 24, Denpasar Utara, Senin (28/12) pagi. Jasadnya ditemukan terbujur kaku di atas ranjang oleh pacarnya, Gede Hara Yogiswara.
Kepada polisi, saksi asal Denpasar itu mengaku sempat menelepon korban berkali-kali sehari sebelum korban ditemukan tewas. “Menurut keterangan saksi sekaligus pacar korban, menyampaikan bahwa saksi dari kemarin menelepon korban beberapa kali tetapi tidak diangkat, sehingga keesokan harinya (Senin, 28/12) pukul 08.30 Wita saksi datang ke TKP, ” terang sumber di lapangan.
Sesampainya di depan rumah korban, saksi menaruh curiga lantaran melihat pintu rumah korban dalam keadaan terbuka. Saksi langsung bergegas masuk ke dalam rumah korban. Namun saat dipanggil korban tidak menjawab. Saksi bertambah kaget lantaran menemukan percikan darah di lantai rumah. 
“Saksi langsung bergegas mencari korban,  dan saksi menemukan korban di lantai 2 di dalam kamar tidur korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” tambah sumber. Kaget melihat kekasihnya tewas bersimbah darah, saksi langsung berteriak minta tolong warga sekitar. Temuan itu juga langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. 
Dari hasil olah TKP sementara, polisi belum bisa memastikan siapa terduga pelaku pembunuhan terhadap korban. Namun Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom, membenarkan jika korban memang tinggal sendirian di rumah itu. “Korban bekerja di salah satu bank swasta. Dia tinggal sendiri di rumah,” katanya 
Sementara itu, polisi juga akan berkoordinasi dengan tim forensik untuk nantinya mengetahui hasil otopsi jasad korban. “Kami masih menuggu hasil forensik nantinya untuk mengetahui penyebab pastinya,” tandas perwira dengan melati satu di pundak ini.