Categories: Hukum & kriminal

Jenazah Pedagang Kripik Tertahan di RS, Suami Minta Polisi Tangkap TSK

DENPASAR – Sampai kemarin (3/2) jenazah Sri Widayu, pedagang kripik, korban pembunuhan sadis di tempat kosnya

di Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai No. 438, Sanur, Denpasar Selatan, Selasa malam (2/2), masih tertahan di kamar jenazah RSUP Sanglah.

Keluarga belum diizinkan mengambil jenazah lantaran masih perlu diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian almarhumah.

Tim forensik RSUP Sanglah masih perlu melakukan otopsi atas permintaan polisi. Karena itu, keluarga besar diminta sedikit bersabar.

“Ya, memang berat, tapi kami harus mengiklaskan. Kami hanya bisa berdoa agar Allah SWT memberikan kami ketabahan.

Kami juga berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya,” kata Suwarno, 53, suami almarhumah saat ditemui di kamar jenazah RSUP Sanglah kemarin.

Menurut Suwarno, meski telah pisah ranjang dengan almarhumah karena tidak ada kecocokan, komunikasi keduanya lancar-lancar saja.

“Kita dikaruniai dua orang anak. Pertama tinggal di Bali bekerja sebagai buruh, dan anak kedua di Jawa, masih sekolah tinggal bareng nenek,” cetus Suwarno didampingi anak sulungnya, Eko Agus Wahyudi alias Yudi, 27.

Disinggung mengenai firasat, Suwarno mengaku tidak ada firasat apa-apa. Termasuk Yudi juga mengaku tak punya firasat.

Suwarno mengaku selama ini istrinya tidak pernah cerita apa-apa ke dirinya, termasuk masalah pribadinya sekalipun.

“Seperti yang saya katakan. Pertemuan terakhir Selasa pagi itu, istri datang dan menitipkan keripik. Tak meninggalkan pesan apa pun,” paparnya.

Semasa hidupnya, kata Suwarno, korban dikenal baik baik saja dan tidak ada masalah dengan siapa pun.

Yang jelas, kepergian almarhumah meninggalkan duka di hati keduanya.

“Memang berat. Tapi saya dan bapak iklaskan,” cetus Yudi menambahkan. “Selama ini baik-baik saja, temannya banyak. Tapi kok sampai begitu saya juga tidak ngerti,” kata Yudi.

Menurut rencana, Yudi dan sang ayah akan membawa jenasah almarhumah ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk dikuburkan selayaknya.

“Selesai otopsi, kami bawa jasad ibu ke Banyiwangi, Jawa Timur dan disemayamkan disana. Semoga Tuhan memberikan jalan terbaik buat aparat kepolisian untuk menangkap pelaku,” pungkasnya.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago