Categories: Hukum & kriminal

Viral, Remaja Terlibat Baku Hantam di Buleleng

SINGARAJA – Aksi remaja saling baku hantam, kembali viral di media sosial. Kali ini dua orang remaja asal Desa Patemon, terekam video sedang baku hantam di depan sebuah toko pakaian. Keduanya terlibat perkelahian karena ketersinggungan.

 

Peristiwa baku hantam itu sejatinya telah terjadi pada Sabtu (7/5) lalu. Pihak yang terlibat perkelahian adalah Putu A, seorang remaja pria berusia 14 tahun dan seorang remaja pria berusia 17 tahun berinisial Gusti B. Mereka sama-sama berasal dari Desa Patemon, Kecamatan Seririt. Meski peristiwa itu telah terjadi pekan lalu, namun videonya baru mencuat di media sosial pada Rabu (11/5).

 

Perbekel Patemon I Ketut Winaya mengungkapkan, peristiwa itu terjadi karena salah paham. Winaya mengungkapkan, peristiwa bermula saat remaja berusia 14 tahun hendak menuju toko pakaian. Ia membonceng rekannya yang berinisial P, 14, berasal dari Desa Pangkungparuk.

 

Di perjalanan Putu A dan P bertemu dengan Gusti B. Saat itu Gusti B dan P sempat saling sapa. Karena keduanya memang kenal cukup dekat. Sementara Gusti B tak begitu mengenal Putu A. Diduga saat itu sepeda motor keduanya sempat hampir terserempet.

 

Ternyata mereka bertemu di toko baju yang sama. Kemudian Putu A dan Gusti B sempat saling pandang. Gusti B sempat menanyakan asal usul Putu A. “Nah yang Putu A ini sempat bilang dari Patemon. Lalu dia bilang ‘kar ngengken cai?’. Karena kata-kata itu terdengar seperti menantang, akhirnya terjadi perkelahian itu,” ungkap Winaya.

 

Menurut Winaya pihak desa sempat mempertemukan Putu A dengan Gusti B, untuk melakukan klarifikasi terkait video tersebut. Proses klarifikasi juga disaksikan pihak kepolisian. Keduanya mengaku ada salah paham dan ketersinggungan dalam peristiwa itu.

 

“Tadi juga polisi sempat minta keterangan. Besok akan kami pertemukan lagi. Kalau kami di desa berharap supaya ini bisa selesai lewat mediasi. Namanya anak-anak, emosinya masih belum terkendali. Kami di desa akan membina mereka, terutama dari sisi etika. Biar tidak terulang lagi,” demikian Winaya. (eps)

 

 

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago