Categories: Hukum & kriminal

Ibu yang Menyekap Bocah itu Mengaku Emosi dan Sebut Anaknya Hiperaktif

TABANAN – Urai Dita Widyastuti,40, ibu yang tega menyekap, merantai dua orang anaknya dan meninggalkannya untuk pergi ke kafe, mengakui kesalahannya. Dia mengaku emosinya meledak karena anaknya hiperaktif.

Kasus kekerasan terhadap dua orang anak yang dirantai di Jalan Walet Nomor 2, Lingkungan Banjar Gerang Pasekan, Desa Dajan Peken, Tabanan,  rupanya menjadi perhatian Bupati Tabanan. Secara mendadak Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mendatangi Polres Tabanan, Senin (24/10/2022).

Kedatangan Bupati Tabanan yang didampingi Sekda Tabanan dan Dinas Sosial Tabanan ingin mengetahui secara langsung soal peristiwa tersebut kekerasan terhadap anak.

Saat Bupati Tabanan melihat kondisi dua anak DH, 6 dan DS, 3 di ruangan unit PPA Satreskrim Polres Tabanan. DS tampak menangis sementara DS tampak bermain.

Di sisi lain Bupati Tabanan juga melihat Ibu kedua anak Urai Dita Widyastuti dan gacoan-nya, I Made Sulendra Surya Atmaja yang sudah ditetapkan tersangka.

Tersangka Urai Dita Widyastuti mengaku asal dari Balikpapan Kalimantan Timur merantau ke Bali sejak 2015.”Saya bertemu dengan Made Sulendra baru 8 bulan dan berpacaran,” akunya.  Keduanya memang ada berencana menikah. “Saya mengakui saya salah. Saya sudah melakukan kekerasan di batas kewajaran,” ungkapnya.

“Anak saya (DH, maksudnya) agak susah, ini

Urai Dita Widyastuti (foto : juliadi/radar bali)

anak sangat hiperaktif. Saya kalut, emosi. Rencana memberikan efek jera.Saya salah melebih batas sewajarnya,” sambungnya.

Dia juga mengaku sangat menyesal atas apa yang sudah lakukan kepada anak. “Pacar sempat sembunyikan rantai. Tapi memuncak emosi kemarin tidak bisa tahan lagi,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya sangat prihatin sekali atas kejadian tersebut. “Ini viral dan heboh, belum selesai soal bencana, tambah lagi kasus ini,” ujarnya.

Bupati pun sempat bertanya soal apa yang menginpirasi soal merantai buah hatinya. Kok teganya merantai anak.“Saya emosi pak bukan terinpirasi seperti apa,” ungkapnya. Atas kejadian ini Bupati berharap kejadian ini tidak terulang lagi.

Disinggung soal nasib kedua anak tersebut Bupati mengatakan akan dilakukan pendampingan oleh dinas sosial termasuk menghilangkan rasa trauma anak. “Bisa nanti dititipkan  di yayasan atau panti. Namun proses hukum tetap berjalan untuk tersangka,” pungkasnya. (juliadi/radar bali)

 

Hari Puspita

Share
Published by
Hari Puspita

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago