dosen-fisip-unud-kaum-disabilitas-di-indonesia-belum-bermartabat
RadarBali.com – Tedi Ervianto, dosen Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Udayana menilai Indonesia belum memiliki komitmen politik serius memberikan kaum disabilitas tempat yang lebih bermartabat.
Dikatakannya UU Nomor 8 Tahun 2016 terutama terkait ketentuan bagi perusahaan yang harus mengakomodasi pekerja dari kalangan disabilitas bisa dimaknai belum berjalan sebagaimana yang diamanatkan.
Regulasi ini memang menunjukkan pada kita bahwa negara dalam hal ini pemerintah memiliki komitmen pada kalangan difabel sebagai warga negara yang setara, terutama dari sisi HAM.
“Tapi sekali lagi, kalaupun amanat Pasal 53 ayat 2 bahwa perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1 persen (satu persen) penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja, ini masih belum banyak dilaksanakan,” ucapnya.
Tedi menyebut implementasinya terbata-bata dan justru tidak banyak pemilik dunia usaha menjalankan komitmen ini.
“Terbata-bata karena memang masih susah dicari solusinya bagaimana. Dalam artian, perusahaan swasta, misal dalam skala UMKM, masih banyak dipaksa dengan kebutuhannya sendiri untuk memikirkan soal untung rugi. Kalau bicara soal untung rugi, bagaimanapun yang tertanam di benak pengusaha adalah memperkerjakan tenaga kerja yang non disabilitas karena mereka lebih sanggup bekerja dalam tekanan, dibanding penyandang disabilitas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tedi menilai bagi mereka (pengusaha, Red) memperkerjakan penyandang disabilitas dianggap over cost karena harus menyertakan alat bantu dan sebagainya.
Padahal kenyataannya tidak demikian. Banyak penyandang disabilitas justru memiliki kemampuan lebih, termasuk kesanggupan bekerja dalam tekanan, bahkan melebihi kemampuan tenaga kerja yang non disabilitas.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…