Categories: Nasional

Nyaleg DPD Tertua Bersama Gede Agung, Ini yang Diandalkan Pastika…

DENPASAR – Desas-desus Gubernur Bali Made Mangku Pastika bakal maju ke Senayan melalui pintu DPD RI akhirnya terbukti.

Kepastian itu setelah Pastika datang ke KPUD Bali, Selasa (10/7) sore pukul 15.30. Dikawal puluhan pendukungnya, Pastika mendaftarkan diri sebagai calon legislator  dalam Pileg 2019.

Yang menarik, dari sembilan nama yang sudah mendaftar ke KPUD Bali, nama Made Mangku Pastika dan mantan Bupati Badung AA Gde Agung tercatat sebagai calon legislator dengan usia tertua.

Gde Agung berusia 69 tahun (kelahiran 25 Mei 1949), lebih tua dua tahun dari Pastika yang berusia 67 tahun (22 Juni 1951 1951).

“Saya calon tertua sama Gde Agung,” kata Pastika kepada komisioner KPUD Bali yang menerima pendaftaran. 

Meski sudah uzur, Pastika percaya diri bisa mengemban amanat rakyat Bali. Gubernur kelahiran Seririt, Buleleng, itu tetap mengusung jargon Bali Mandara (maju, aman, damai, sejahtera).

“Taglinenya adalah mengawal Bali Mandara. Harus bisa menghadapi tantangan besar di kancah nasional dan global,” kata Pastika diwawancarai usai pendaftaran.

Menurut Pastika, sebagai seorang legislator selain berkualitas juga harus memiliki network atau jaringan yang luas. Tidak hanya di Bali, tapi juga memiliki hubungan nasional dan global.

Apalagi wakil Bali di DPD RI hanya empat orang. Pastika menilai tantangan masyarakat Bali ke depan cukup berat.

Dia yakin menjadi DPD bisa banyak berperan karena kewenangan DPD sudah ditambah, yakni memverifikasi peraturan daerah (perda).

“Bali itu destinasi internasional. Bukan hanya menjadi destinasi pariwisata, tapi juga menjadi destinasi kejahatan internasional,” cetusnya. 

Misi lain yang dijanjikan Pastika yaitu mengusulkan revisi UU No 64/1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, NTT, NTB.

Menurut Pastika, perlu menghimpun kekuatan nasional supaya perjuangan merevisi undang-undang itu terwujud. Empat orang DPD dari Bali mustahil bisa menembus Baleg DPR RI.

“Boleh saja kita ngotot mau (merevisi). Tapi kalau mereka (Baleg) tidak mau, bagaimana? memangnya gampang menembus itu? Perlu jaringan,” tandasnya.

Ditanya persaingan Pileg 2019 cukup ketat, Pastika mengatakan wajar-wajar saja. Dia berharap semua berjalan fair dengan baik serta menjunjung tinggi semangat menyama braya.

“Kalau target suara sebanyak-banyaknya,” tandas mantan Kapolda Bali itu.  

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago