Categories: Nasional

Loncat dari PDIP ke Golkar, Dewa Sukrawan Jadi Bacaleg Demokrat, Kok?

DENPASAR – Masa pencalegan menyuguhkan drama tersendiri. Salah satunya adalah terkait sosok Dewa Nyoman Sukrawan.

Setelah keluar dari PDIP, Dewa Sukrawan menjelang Pilgub Bali lalu bergabung dengan Partai Golkar. Namun, pada saat pendaftaran calon anggota legislative, Sukrawan loncat pagar ke Partai Demokrat.

Fakta ini diungkap Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta. Mudarta bahkan menyebut kader eksodus dari parpol lain yang diyakini menguntungkan Demokrat adalah Dewa Nyoman Sukrawan.

Rekam jejak selama tiga kali duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Buleleng (1999-2004, 2004-2009, 2009-2014) bahkan sempat memegang pucuk pimpinan DPRD Buleleng,

calon Gubernur Bali pada 2014 berpasangan dengan Anak Agung Puspayoga, dan Calon Bupati Buleleng pada Pilkada 2017, membuat Mudarta optimis citra parpol berlambang mercy itu akan terdongkrak.

Menyikapi sosok Dewa Sukrawan yang lekat dengan istilah kutu loncat lantaran berpindah partai dari PDI Perjuangan ke Golkar kemudian Demokrat dalam waktu singkat, Mudarta memastikan sang politikus pindah karena ada masalah.

Perpindahan dilakukan tegasnya karena sosok Dewa Sukrawan ingin mengabdi tak hanya bagi masyarakat Buleleng, melainkan masyarakat Bali.

Oleh karena itu tiket maju ke DPRD Bali yang tidak didapat di Golkar diambil lewat Partai Demokrat. “Partai politik memang tugasnya merekrut kader terbaik untuk diajukan merebut jabatan baik

di eksekutif maupun legislatif. Itulah fungsi partai politik. Memang Beliau (Sukrawan, red) pernah dilantik di partai Golkar, tapi sesungguhnya pilihan Beliau adalah Demokrat atau Golkar.

Saat penyusunan pencalegan kuota di Golkar penuh, tentu Beliau memilih dari Demokrat,” tegas Made Mudarta.

Imbuh Mudarta, mereka yang merapat ke Demokrat dan mendapat tiket bertarung dalam Pileg 2019 mendatang tidak membayar mahar.

“Rekruitmen, pelatihan, dan seterusnya tidak dipungut bayaran. Gratis semuanya. Namun dalam rangka menyosialisasikan dirinya dalam bentuk

alat peraga kampanye tentu mereka mengeluarkan biaya khusus di dapilnya masing-masing,” ungkap politisi asli Jembrana tersebut. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago