Categories: Nasional

Berantakan Setelah Surat Suara Lambat Kirim dan Banyak Tertukar di TPS

Pelaksanaan Pemilu serentak (Pileg dan Pilpres) 2019 di Kabupaten Buleleng, Rabu (17/4) benar-benar berantakan.

 

Selain logistik tak terkirim tepat waktu,  banyak surat suara yang tertukar dari tempat yang seharusnya.

 

EKA PRASETYA, Singaraja

 

Antrean panjang terjadi hampir di banyak tempat pemungutan suara (TPS) di Buleleng, Rabu pagi.

 

Kebutuhan logistik yang semestinya sudah siap baru bisa dikirimkan pada pukul 06.00 pagi.

 

Bahkan sesuai pantauan Jawa Pos Radar Bali, akibat keterlambatan pengiriman, membuat  banyak TPS yang menerima logistik tak tepat waktu.

 

Beberapa TPS bahkan baru bisa melaksanakan pemilihan pada pukul 09.00 pagi.

 

Seperti di TPS 22, TPS 23, dan TPS 24 Kelurahan Banyuning. Pemungutan suara baru bisa dilakukan pada pukul 09.00 pagi.

 

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tiga TPS itu, baru menerima logistik sekitar pukul 07.00 pagi.

 

Setelah dilakukan verifikasi dan penghitungan, baru pukul 09.00 TPS dibuka untuk pemungutan suara.

 

Pengiriman yang terlambat, bukan berarti logistik yang diterima lengkap. Di TPS 22 Kelurahan Banyuning, surat suara yang dikirim bahkan tertukar.

 

TPS 22 Banyuning tidak kebagian surat suara untuk DPRD Kabupaten. Sementara surat suara untuk DPR RI justru berlebihan. Setelah dicek lebih lanjut, ternyata sampul surat suara tertukar dengan TPS di Desa Kalibukbuk.

 

Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Banyuning Ida Komang Cakra mengatakan, logistik baru diterima di Kantor Lurah pada pukul 06.00 pagi.

 

Praktis PPS harus segera mendistribusikan logistik tersebut ke masing-masing TPS. Masalahnya, jumlah TPS di Banyuning cukup banyak. Mencapai 51 unit TPS. Artinya ada 255 buah kotak suara yang harus didistribusikan.

“Logistiknya baru kami terima di kantor lurah jam 06.00 pagi. Langsung kami drop ke TPS. Itu baru selesai jam 08.00 pagi. Akhirnya terpaksa mulai di atas jam 08.00 pagi, karena krodit masalah kotak suara. Padahal masyarakat sudah berdatangan dari jam 07.00 pagi,” kata Cakra.

 

Salah satu warga Banyuning, Dewa Nyoman Redana mengaku kecewa pelaksanaan pemilihan di TPS-nya terlambat. Redana mengaku sudah antre sejak pukul 07.00 pagi. Namun TPS baru dibuka pada pukul 08.45.

 

“Ini kan banyak sekali molornya. Kok bisa logistik terlambat sampai. Padahal ini kan terang benderang, nggak ada hujan, nggak ada gempa bumi. Ini nggak masuk akal. Paling tidak satu jam sebelum pencoblosan itu harus sudah siap,” kritiknya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago