Categories: Nasional

Manfaatkan Alat Tenun Modern, Pasarkan secara Online

Desa Kalianget, Seririt, Buleleng, sudah dikenal luas sebagai penghasil kain tenun endek mastuli. Dulu, perajin endek di Desa Kalianget hampir sebagian besar menggunakan peranti tenun tradisional.

Tapi, seiring perkembangan zaman, belakangan mereka mulai meninggalkan alat tenun tradisional. Mereka mulai beralih ke peranti tenun modern. 

 

JULIADI, Singaraja

MESKI mengikuti perkembangan zaman sudah menggunakan alat tenun modern, tetapi peranti tenun tradisional masih tetap dipakai di saat pengerjaan pemberian motif kain dan pewarnaan pada kain.

Sedangkan untuk proses pengerjaan lainnya hingga kain endek siap dipasarkan sudah menggunakan alat modern. Peranti sudah dimodifikasi. Tidak sepenuhnya manual atau tradisional.

Salah satu perajin tenun endek mastuli asal Banjar Kelodan, Desa Kalianget Nyoman Sedarma, 60,  mengatakan bahwa dirinya generasi kedua perajin tenun endek mastuli setelah ibu dan ayah meninggal.   

Dulu perajin endek mastuli dapat dihitung jari. Namun, sekian lama bertambah banyak perajin di desanya. Setelah adanya alat  tenun modern yang dilengkapi dengan tenaga listrik, kini pekerjaan sangat terbantu.  

“Kalau dulu satu lembar kain endek bisa proses mencapai satu hari penuh dengan menggunakan alat tradisional. Tapi ,tidak setelah alat modern.

Jangka waktu pembuatan kain saat ini bisa lebih singkat. Sehari 6 sampai 7 kain terselesaikan pembuatannya,” bebernya kemarin.

Menariknya, meski sudah menggunakan alat modern dalam proses pembuatan, namun tetap membutuhkan alat tradisional.

Perajin biasanya menggunakan alat tradisional saat memberikan motif pada kain dan pewarnaan. 

“Perkembangan dunia digital juga tidak membuat kami sebagai perajin endek ketinggalan zaman. Pemasaran kain dulu ke butik dan pedagang-pedagang

kain di Buleleng dan Denpasar. Seiring berjalannya waktu kami manfaatkan online. Sekarang kami pasarkan dengan online,” terangnya.

Lanjutnya, pembeli kain endek langsung ke perajin untuk membeli. Mereka dengan bebas memilih selera kain.

Kemudian ada yang pesan melalui online. Pembeli tidak hanya dari Bali tetapi dari luar Bali seperti daerah Lombok dan Jawa Timur.  

Apakah ada yang pesan? Sejauh ini menurutnya selalu ada. “Dalam sehari bisa kami terima orderan online 4 sampai 5 kain endek,” tandas Sedarma dengan harga kain endek rata-rata Rp 4 ratus ribu per lembar. (*)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago