Categories: Nasional

Demi Perbaiki Hidup, Rela Tinggalkan Anak Bungsu Sendirian di Bali

Tak mau hidup berkekurangan dengan mengandalkan sebagai buruh tani, pasutri asal Sangkan Gunung Sidemen, I Nengah Pasek dan istrinya Ni Wayan Ramben memilih untuk meninggalkan kampung halamannya.

I WAYAN PUTRA, Sidemen

 

Meski sangat berat, keputusan terpaksa harus diambil Ni Wayan Rimben dan istrinya. Apalagi, mereka harus meninggalkan putra bungsungnya sendirian di Bali.

Keduanya memutuskan untuk memilih berangkat mengikuti program trasmigrasi ke Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keduanya akan bertolak dari Bali untuk mengadu nasib sebagai transmigran ke Sumba Timur pada 5 Desember 2019 mendatang bersama dengan rombongan warga Bali lainya.

Keduanya memutuskan nekad mengikuti trasmigrasi karena selama ini hanya hidup sebagai petani penggarap. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari diakui sangat sulit.

 

“Kami ingin merubah nasib, mudah-mudahan dengan mengikuti program (transmigrasi) ini bisa berhasil disana,” harap Pasek. Kata Pasek, meski selama ini tinggal di kampung halamannya, namun dirinya mengaku tidak punya lahan.

Meskipun kesehariannya bekerja sebagai petani, namun ia mengaku hanya sebagai petani penggarap lahan milik orang lain.

“Kalau anak yang besar lebih dulu berangkat ikut program trasmigrasi ke daerah Morowali, Sulawesi Selatan. Hanya yang kecil (bungsu) masih menetap di Giantar bekerja di wilayah Sukawati,”akunya.

Sementara Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kabupaten Karangasem, I Made Sujana mengakui untuk Karangasem sendiri tahun ini hanya memberangkatkan satu KK.

Mereka akan berangkat ke Sumba Timur tepatnya di Desa Yubowae Kecamatan Kahaunguweti, Kabupaten Sumba Timur, NTT

Pasutri tersebut akan mendapat jatah lahan pekarangan seluas 0,25 are dan rumah permanen tipe 36.

Selain rumah dan pekarangan, mereka juga akan mendapat lahan tanah seluas 3 hektar.

“Semua ini adalah program pemerintah pusat dan sudah disediakan pemerintah pusat juga. Mereka juga mendapat alokasi biaya keberangkatan dan disana juga disediakan alat-alat pertanian.

“Jadi seluruh keperluan perralatan pertanian sudah disediakan dan mereka tinggal kerja saja di daerah transmigran,” tukasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago