Categories: Nasional

Pulihkan Terumbu Karang, Jadi Objek Wisata Alternatif Selain Dolphin

Tak ada kata telat bagi para pelaku pariwisata, pemandu wisata dan nelayan di Desa Kaliasem, Banjar untuk melestarikan terumbu karang yang berada wilayah pantai Lovina.

Kondisi terumbu karang yang rusak dan cukup memprihatinkan kini dilakukan pemulihan dengan menanam terumbu karang.

 

 

JULIADI, Banjar

PAGI buta sejumlah pelaku wisata, para penyelam (diver) di pantai Lovina, nelayan Desa Kaliasem anggota polisi Polsek Banjar dan penggiat lingkungan berkumpul di Spice Beach Club pinggir pantai Lovina, Singaraja.

Mereka datang membawa peralatan selam dan media transplantasi (mencangkok) terumbu karang yang nantinya akan dilakukan penanaman bibit terumbu karang pada kedalaman laut 5-7 meter.

Hal ini dilakukan untuk menyambut new normal yang mulai diberlakukan sejak Kamis (9/7) lalu.

Selain itu mereka pun akan melakukan pembersihan terumbu karang dari sampah-sampah plastik yang menempel pada media terumbu karang yang sebelumnya sudah ditanam dibawah laut.

Sebelum turun menyelam ke lokasi rumah terumbu karang yang di konservasi, pembersihan sampah plastik terlebih dahulu dilakukan di sepanjang pinggir pantai Lovina.

Baru sekitar pukul 10.00 pagi mereka turun ke laut. Berbagai peralatan untuk penanaman terumbu karang disiapkan mulai dari besi, karang dan palu dan peralatan lainnya.

Turut serta saat proses penanaman bibit terumbu adalah Kapolsek Banjar AKP Agus Dwi Wirawan.

Kadek Pendi Wirawan, pemerhati lingkungan Pantai Laut Lovina mengatakan, kerusakan terumbu karang di laut Lovina sangat memprihatinkan mencapai 30 sampai 40 persen saat ini.

Kerusakan terumbu karang lebih banyak oleh tangan manusia yang mencapai 80 persen. Berupa pembuangan sampah plastik, penggunaan potas saat memancing dan aktivitas manusia di laut lainnya.

Sisanya 20 persen karena faktor alam seperti gelombang atau arus laut. “Kondisi terumbu karang mengalami kerusakan sejak tahun 2016 lalu.

Setelah beberapa kali melakukan penyelaman dengan sejumlah peneliti dan pemerhati lingkungan,” ungkapnya.

Melihat kondisi seperti itu, dia dan sejumlah pemerhati lingkungan lainnya mulai melakukan rehabilitasi terumbu karang di Lovina sejak tahun 2019 lalu.

Hingga hari ini upaya penyelamatan terumbu karang Lovina terus berlanjut dengan dukungan dari berbagai pihak ditengah pandemi Covid-19.

“Sebelumnya tiga bulan yang lalu kami juga melakukan transplantasi terumbu karang dengan memasang sekitar 30 buah kaki spider berbentuk seperti kerangka laba-laba dengan ukuran 10×5 meter sebagai media,” ungkapnya.

Dia menyebut tidak hanya dengan metode transplantasi pihaknya lakukan untuk penanaman terumbu karang di Pantai Lovina.

Pihaknya juga mencoba dengan metode stick dengan bibit karang langsung ditempel dan ditancapkan ke dalam pasir.

Total ada sekitar 200 bibit karang yang sudah ditanam di laut lovina dengan luas areal konservasi 5 are.  

Kondisi terumbu karang di laut Lovina setelah dilakukan pemulihan meningkat sekitar 10-15 persen, namun masih kategori rendah.

Peningkatan ini akibat kondisi laut lovina yang mulai bersih dari sampah juga karena aktivitas di laut Lovina yang terhenti karena dampak pandemi Covid-19.

Selain itu mulai adanya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan penangkapan ikan di kawasan konservasi.  

“Kami juga saat ini lakukan fokus pemulihan terumbu karang pada kawasan sensitif area. Yakni kawasan yang biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk diving dan snorkeling,” pungkasnya.

Sementara itu, pelaku pariwisata sekaligus owne Spice Beach Club Lovina Nyoman Arya Astawa mengatakan, aksi melakukan rehabilitasi terumbu adalah salah cara dari pelaku pariwisata, nelayan di Lovina dan aparat Polisi menyambut new normal.

Dia mengaku adanya perbaikan terumbu karang dengan melakukan konservasi di kawasan Lovina sehingga menjadi wisata alternatif nantinya.

Jadi nanti wisatawan yang datang ke Lovina tidak hanya melihat dolphin. Melainkan dapat menikmati keindahan terumbu karang Lovina.

“Upaya konservasi yang dilakukan oleh pelaku wisata, para penyelam di Lovina, nelayan desa dan Polsek Banjar ini sudah sangat luar biasanya.

Mudah-mudahan ini juga akan meningkat potensi wisata di Lovina. Sehingga memberikan dampak positif ditengah pandemi Covid-19,” tandasnya.(*)   

 

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago