Categories: Politika

Kader Tolak Plt Badung dan Bangli, Ini Kata Sekretaris Golkar Bali…

DENPASAR – Kemelut di tubuh Partai Golkar Bali ternyata belum berakhir. Rupanya, kemarahan Pengurus Kecamatan  (PK) dan Pengurus Desa (PD) kian memuncak.

Kemarin, puluhan Pengurus Desa (PD) dan Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Kabupaten Bangli dan Badung menggeruduk  Sekretariat  DPD Partai Golkar Bali di Jalan Surapati Nomor 9, Denpasar.

Dalam tuntutannya mereka mendesak DPD I Partai Golkar Bali menganulir pemberhentian Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan maupun Ketua DPD II Golkar Kabupaten Badung I Wayan Muntra.

Menanggapi aspirasi dari kadernya tersebut, Sekretaris DPD Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan, proses keluarnya SK Plt tersebut sudah merupakan keputusan lembaga dan bukan orang perorang.

“Itu adalah keputusan lembaga melalui proses rapat, ada aspirasi masing-masing daerah dengan permasalahan berbeda,” katanya.

Ia mengatakan, ketua DPD Jembrana di-Plt-kan karena mundur, Tabanan dikarenakan ada aspirasi 8 dari 10 kecamatan dan secara lisan dianggap mundur.  

Karangasem karena dua pertiga PK yang mengajukan. Sementara untuk Badung dikarenakan desakan PDK Kosgoro, dan Bangli karena pelanggaran.

“Kalau sekarang ada aspirasi yang disampaikan kami terima karena mereka kader-kader kami, apalagi disampaikan dengan cara elegan kami terima dengan baik,” katanya.

Ia menambahkan, yang jadi keputusan partai itu legawa dan ke Mahkamah Partai atau ketiga diskusikan.

“Ada peluang diskusi dengan demikian memberikan pembelajaran, apapun masalahnya yang utama adalah menjaga Partai Golkar,” katanya.

Sugawa menambahkan sangat mungkin dilakukan diskusi sepanjang semua pihak mengalahkan diri sendiri.

“Kalau menurut saya sangat mungkin diskusi, sepanjang semua pihak baik Mundra mengalahkan diri sendiri. Kalau keliru sadari kekeliruan, kalau bejasa kan relatif, semua juga berjasa,” katanya.

Sementara itu, terkait penyelesaiannya masalah ini dengan duduk bersama, Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih mengatakan bisa saja terjadi.

“Bisa aja duduk bersama untuk menyelesaiakannya. Ya lihat waktunya,” katanya. Dengan duduk bersama ia mengatakan apapun bisa terjadi dalam politik.

“Kalau duduk bareng bisa, apapun bisa terjadi dalam politik,” katanya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago