dana-dipangkas-pilkada-2020-terancam-tanpa-pengawas-di-tps
NEGARA – Diduga karena anggaran dipangkas, Pilkada Jembrana 2020 mendatang, terancam tanpa pengawas di TPS (tempat pemungutan suara).
Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan mengatakan, pihaknya sebelumnya mengusulkan Rp 7,2 miliar, kemudian dirasionalisasi menjadi Rp 5,7 miliar.
Anggaran tersebut untuk kebutuhan pengawasan selama pilkada 2020 mendatang. “Tapi informasi terbaru akan dikurangi lagi,” ujarnya.
Pengurangan anggaran tersebut, dihitung berdasarkan anggaran pilkada 2015, ditambah inflasi 8 persen setiap tahun. Sehingga muncul angka 40 persen penambahan dari anggaran pilkada sebelumnya, jadi dari Rp 3 miliar pilkada 2015, ditambah sekitar Rp 1,2 miliar, totalnya Rp 4,2 miliar.
Dengan adanya pemangkasan anggaran tersebut, beberapa pos anggaran akan dipotong.
Salah satunya pengawas di setiap TPS akan dihilangkan. “Skenario terburuk tidak ada pengawas di TPS, karena tidak ada anggaran untuk honor,” terangnya.
Pihaknya masih berharap anggaran yang diajukan sebelumnya Rp 5,7 miliar disetujui tanpa ada pengurangan lagi, sehingga pengawasan pilkada 2020 mendatang dilakukan maksimal hingga ke tingkat TPS.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…