Categories: Politika

Duh, Baru Dilantik, DPRD Bali Wacanakan Bangun Gedung Baru

DENPASAR – Kondisi gedung yang tidak representatif, karpet berdebu, dan meja kursi yang sudah dipakai sejak 1987.

Itulah sejumlah alasan anggota DPRD Bali mewacanakan pembangunan gedung baru. Bukan sembarang gedung baru, tapi diwacanakan setiap anggota dewan memiliki ruang kerja sendiri-sendiri.

Seperti di DPR RI. “Sebenarnya empat tahun yang lalu justru pihak eksekutif sudah mengusulkan. Tapi beberapa teman (anggota dewan, Red) menolak.

Kalau sekarang muncul usulan ini, bagus sekali,” ujar Wakil Ketua Sementara DPRD Bali, I Nyoman Sugawa Korry kepada awak media kemarin (10/9).

Politikus asal Buleleng, itu menyatakan gedung baru sejatinya merupakan kebutuhan riil. Bahkan saat ini cukup mendesak.

Menurut Sugawa, bangunan gedung dewan memang sudah direhab. Akan tetapi kondisi di dalamnya tidak demikian.

Seperti ruangan komisi yang penuh dengan dokumen. Kemudian, meja dan kursi yang sudah dipakai sejak 1987.

Sugawa menyebut bangunan-bangunan yang ada di DPRD Bali sekarang juga memiliki filosofi masing-masing.

Tata bangunan yang terdiri dari wantilan, kantor, hingga ruang sidang utama ibaratnya tubuh manusia.

Wantilan dianalogikan sebagai kaki karena di sana merupakan tempat untuk menerima aspirasi yang masih mentah.

Aspirasi itu kemudian diproses di dalam tubuh atau kantor dengan hati dan perasaan. Selanjutnya, ada ruang sidang utama yang merupakan kepala atau tempat untuk mengambil keputusan dengan rasio.

Selain itu juga ada kentongan yang merupakan simbol ketika mengawali masa persidangan pertama, begitu dibuka dalam sidang paripurna harus diinformasikan kepada masyarakat dengan membunyikan kentongan.

“Logikanya kalau memang (gedung baru) itu disetujui, memang harus diikuti dengan kinerja yang lebih baik. Kemudian mereka lebih rajin di kantor memfasilitasi masyarakat,” tegasnya.

Sugawa menilai dari segi ketersediaan lahan pembangunan gedung baru bisa dilakukan. Ini karena masih ada lahan kosong di bagian belakang gedung dewan.

Meskipun demikian, masalah anggaran juga harus dipikirkan. “Kalau memang seluruh anggota sepakat alokasi hibahnya dikurangi, maka eksekutif khususnya gubernur sudah pasti bisa menerima usulan tersebut,” kelakarnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago