Categories: Politika

Intoleran Terjadi di Bali, Parta: Stop Sebut Dauh Tukad & Dangin Tukad

GIANYAR – Anggota DPR RI Nyoman Parta menggelar sosialisasi 4 pilar di wantilan Desa Blahbatuh, Senin (25/11) kemarin.

Sosialisasi menyasar siswa SMAN 1 Blahbatuh. Selain rasa nasionalisme mulai luntur, masyarakat harus sadar mengenai ungkapan SARA yang keliru.

“Intoleran terjadi di Bali. Kita bisa lihat di medos, ts (status, red) yang dibuat banyak orang. Tentang bahasa Dauh Tukad, Dangin Tukad.

Trus jangan injak tanah Bali, itu kan tidak boleh,” ujar Parta, usai memberikan materi 4 pilar dihadapan para siswa SMAN 1 Blahbatuh.

Anggota DPR asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati itu menilai Bali dan Indonesia merupakan tempat tumbuh seluruh bangsa.

“Karena didirikan bukan oleh satu golongan. Didirikan oleh seluruh daerah, agama, suku. Memiliki kontribusi memerdekan republik ini,” jelas Parta.

Dia pun memberikan bukti nyata daerah di tanah air ikut memerdekan replubik. “Nyaris di seluruh kabupaten ada, provinsi ada taman makam pahlawan.

Apa artinya itu? Artinya setiap daerah punya kontribusi mendirikan republik ini. Jadi bukan kelompok tertentu. Jadi harus tumbuh bersama. Agar Indonesia jadi negeri yang ramah untuk semuanya,” pintanya.

Mengenai nasionalisme yang mulai luntur ini berdasar beberapa survei. Tidak hanya lembaga survey, namun dari Badan Intelegen Negara (BIN) juga telah melakukan survei.

Sehingga, dewan senayan menyasar kalangan milenial. Para siswa dan mahasiwa. “Dari survei yang dilakukan banyak lembaga.

Ternyata di kalangan siswa, banyak yang tidak paham dengan Pancasila. Survei BIN, di kalangan siswa, juga banyak terpapar ideologi radikal,” terangnya.

Parta merinci, pengertian radikal tak melulu menjurus ke agama tertentu. “Radikal itu misalnya intoleran.

Tidak toleran kepada orang lain. Dia rasial, tidak suka dengan orang suku berbeda. Rasial karena agama beda,” terangnya.

Maka, dewan senayan membawa materi 4 pilar di sekolah. Yakni, Pancasila,UUD RI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Pembawaan materi, karena mereka kalangan milenial, tidak boleh seperti dulu, cara seminar. Ternyata suasana harus beda,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: dpr ri

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago