Categories: Politika

Bawaslu Bali: Jembrana Bisa Bergeser Menjadi Daerah Rawan Pilkada

NEGARA – Sebanyak enam kabupaten dan kota di Bali melaksanakan Pilkada 9 Desember mendatang. Dari enam kabupaten dan kota ini, Jembrana memiliki ranking indeks kerawanan pemilu (IKP) tertinggi dibandingkan daerah lain.

Namun, kerawanan tersebut masih dalam kategori sedang yang bisa bergeser menjadi daerah sangat rawan.

Menurut I Ketut Rudia, Kordiv Hukum, Humas, dan Datin Bawaslu Bali, enam kabupaten dan kota di Bali, semua masuk dalam kategorikan daerah berpotensi rawan.

Sebagai mana IKP yang dikeluarkan Bawaslu pusat, sebagai instrumen alat kerja untuk memetakan sebuah wilayah itu rawan atau tidak.

“Ketika daerah dianggap sebagai daerah rawan, kita menebalkan pengawasan dan pencegahan,” terang Rudia usai pelantikan pengawas TPS di Jembrana kemarin.

Berdasar IKP, Jembrana memiliki skor tertinggi dengan rata-rata IKP 49,03, dari IKP tersebut ranking se Indonesia menepati posisi 149 atau menjadi tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota di Bali yang melaksanakan Pilkada.

Akan tetapi, dari nilai IKP tersebut termasuk daerah yang rawan sedang atau biasa. Namun demikian, kerawanan tersebut bisa bergeser menjadi daerah lebih rawan lagi disebabkan aktivitas politik yang sedang berjalan.

“Jadi kalau melihat aktivitas politik, tolok ukurnya penanganan pelanggaran, dugaan pelanggaran yang dilakukan peserta,

masyarakat dan pihak yang dilarang berpolitik praktis di Jembrana dinilai ada. Tentunya akan bergeser menjadi daerah rawan,” ujarnya.

Kerawanan yang dimaksud, rawan terjadi pelanggaran saat tahapan hingga pemilihan, baik yang dilakukan peserta, masyarakat dan pihak-pihak yang dilarang berpolitik praktis.

Pihaknya dalam melakukan pencegahan akan memberikan perhatian lebih pada daerah yang dinilai rawan dengan mengedepankan pencegahan.

“Jangan ragu melakukan penindakan ketika ada pelanggaran, termasuk jajaran pengawas. Karena kita berkomitmen

menjadikan pilkada demokratis dan berintegritas. Tentu menjadi tanggungjawab kita dalam melaksanakan di lapangan,” ungkapnya.

Menurut Rudia, berdasar laporan dari kabupaten dan kota yang melaksanakan pilkada, memanasnya situasi politik saat ini lebih banyak di dunia maya. Dunia maya ini menyebabkan saling hujat, stigma calon lain.

“Itu yang kami sayangkan. Siapapun yang menggunakan media sosial, gunakan secara bijak. Jangan membuat konten yang bisa mengarah pada pelanggaran, kampanye hitam dan mendiskreditkan pasangan calon lain,” terangnya.

Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Mulyawan mengatakan, sejak tahapan Pilkada Jembrana dimulai pihaknya sudah memproses delapan dugaan pelanggaran.

Laporan dari masyarakat dan informasi awal yang ditindaklanjuti masing-masing empat dugaan pelanggaran.

“Dari delapan dugaan pelanggaran tersebut dua laporan terkait dengan netralitas PNS sudah ditindaklanjuti dengan rekomendasi karena memenuhi unsur pelanggaran,” tandasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago