Categories: Politika

KPU akan Riset untuk Cari Tahu Penyebab Tingginya Angka Golput

DENPASAR – Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Bali diprediksi tidak sampai menyentuh target yang telah ditetapkan. Jangankan 85 persen target Pemprov Bali,  target nasional 77.5 persen saja tak sampai di enam kabupaten/ kota yang menyelenggarakan pilkada.

Itu artinya, angka golongan putih (golput) atau warga yang tak menggunakan hak pilih masih tinggi.

Sampai dengan kemarin, Senin (14/12), persentase partisipasi pemilih secara umum pada enam kabupaten/ kota  untuk sementara mencapai 74,53 persen.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali Divisi Sosialisasi, Pendidikan, dan Partisipasi Pemilih, I Gede John Darmawan mengatakan, sebetulnya capaian partisipasi pemilih di atas 74 persen di luar dugaan. Padahal Pilkada 2015 hanya 69 persen sedangan Pilgub 2018 mencapai 71 persen. 

“Secara umum di Bali 74,53 persen. Untuk sementara, ya. Di bawah target 85 persen,” kata John.

Meski belum menyentuh target yang ditetapkan, John menyebutkan bahwa tingkat partisipasi pemilih tersebut telah melampaui capaian target pada Pilkada 2015 lalu dan Pemilihan Gubernur 2018. 

“Secara realita, parmas (partisipasi masyarakat pemilih) di pilkada saat ini sudah mengalami kenaikan dari pemilu sebelumnya (Pilkada 2015),” ujarnya. 

Sebagai evaluasi John  menegaskan pihaknya melakukan evaluasi perihal tersebut. Tindak lanjut dari evaluasi itu adalah dengan melakukan pengamatan atau riset berdasarkan sampel yang daerah-daerah yang parmasnya rendah.

“Kami ingin mengetahui kenapa sih tidak hadir ke TPS. Padahal C6 atau surat undangan ke TPS sudah terbagikan dan orangnya (pemilihnya) ada,” jelas John.

Riset yang dia sebutkan itu akan secepatnya dilakukan. Untuk waktunya akan disesuaikan agar tidak mengganggu tahapan pilkada yang sedang berlangsung saat ini.

“Yang namanya tahap evaluasi sampai dengan pertangungjawaban anggaran kan sampai dengan Maret 2021,” pungkasnya.

Sementara itu partisipasi masyarakat  di wilayah Karangasem sekitar 71,71 persen. Kemudian Jembrana sebesar 78,25 persen. Tabanan dan Bangli hampir sama, masing-masing 83,21 persen dan 83,57 persen. Dan yang tertinggi Badung di kisaran 85,07 persen. Sedangkan Denpasar sekitar 54 persen.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago