Categories: Politika

Cegah Terorisme, Garda Pemuda NasDem Gelar Lomba Nyurat Aksara Bali

DENPASAR, Radar Bali – Terorisme menjadi perhatian serius Garda Pemuda Nasional Demokrat (NasDem) Kota Denpasar. Berusaha memperkuat pondasi kebangsaan generasi muda Bali, organisasi kepemudaan yang bernauang di bawah Nasional Demokrat ini  menggelar lomba nyurat aksara Bali bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Minggu (2/5). Menariknya, lomba nyurat aksara Bali ini juga diikuti oleh sejumlah peserta non Hindu.

 

Ketua Garda Pemuda Nasdem Bali I Kadek Sujanayasa nyurat aksara Bali menjadi momentum tepat untuk membentuk karakter dan budi pekerti generasi muda sejak dini, khususnya dalam mengenal adat budaya dan wawasan kebangsaan. “Pembentukan karakter yang merupakan nutrisi pendidikan formal dinilai memiliki peran startegis untuk mencegah munculnya teroris. Terutama yang dipicu medsos (media sosial, red). Gerakan separatis yang terpola ini harus diwaspadai,” ucapnya.

 

Ketua DPD NasDem Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa menegaskan Pancasila dan pendidikan karakter penting sebagai bekal generasi muda mengisi kemerdekaan. “Kita butuh anak-anak dengan mental pemenang untuk mengisi kemerdekaan. Tujuan kegiatan ini adalah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya. Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani yang diwariskan Ki Hadjar Dewantara imbuhnya harus menjadi dorongan moral memperkuat jati diri bangsa. Melalui lomba nyurat aksara Bali, Dewa Budi berharap fanatisme generasi muda terhadap kearifan lokal terpelihara.

 

Sementara itu, Ketua Garda Pemuda NasDem Denpasar, Nyoman Ngurah Artha Pertama mengapresiasi keikutsertaan sejumlah peserta non Hindu dalam lomba nyurat aksara Bali itu. “Intinya mereka menyadari tinggal di Bali harus menonjolkan wajib bahasa Bali. Agar tidak luntur kami berikan panggung untuk mengingatkan kembali warisan budaya Bahasa Bali lewat nyurat Bahasa Bali ini,” tandas putra Gede Damendra, SH, Hakim Kasus Bom Bali 1 itu.   

 

Ngurah Artha Pertama menilai medsos membawa dampak negatif yang luar biasa deras bagi generasi muda. Tak jarang medsos juga menjadi sarana penyebaran aliran sesat termasuk terorisme. “Kita tidak boleh kehilangan kebhinekaan kita. Lomba aksara Bali ini digelar untuk menjaga kearifan lokal Bali dan merawat kebhinekaan Indonesia. Buktinya peserta non Hindu pun ikut berpartisipasi,” paparnya. (ken)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago