Categories: Politika

Kuota Bawaslu untuk Perempuan di Empat Kecamatan Tabanan Masih Lowong

 TABANAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan akhirnya memperpanjang proses pendaftaran rekrutmen panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan (Panwascam). Ini dilakukan setelah belum tercapai kuota pelamar dari sejumlah kecamatan yang ada di Tabanan.

Bawaslu Tabanan sejatinya telah membuka pendaftaran Panwascam sejak 21-27 September. Namun, selama sepekan proses pendaftaran dibuka banyak kecamatan yang masih lowong.

Ketua Bawaslu Tabanan I Ketut Narta menyebut setelah merekap ulang dan melakukan pleno rekrutmen Panwascam. Dari sepuluh kecamatan di Tabanan empat kecamatan masih sepi pelamar Panwascam.

“Terutama kuota perempuan. Itu berada di kecamatan Kerambitan, Selemadeg, Pupuan dan Baturiti,” kata pria lulusan jurusan ilmu ekonomi dan Akutansi STIE Indonesia.

Berdasarkan data yang tercatat sudah sebanyak 87 pelamar. Rinciannya 63 pelamar laki-laki dan 24 pelamar perempuan. Terbanyak pelamar Panwascam berada di kecamatan Kediri dengan 15 orang pelamar dan Tabanan 12 orang pelamar.

Sedangkan untuk partispasi pelamar paling rendah berada di kecamatan Baturiti hanya tiga pelamar dan nihil pelamar perempuan. Dan untuk kecamatan Kerambitan Selemadeg dan Pupuan masing-masing terdapat enam pelamar laki-laki dan satu pelamar.

Melihat masih minim pelamar Panwascam khusus perempuan karena kuota belum terpenuhi di empat kecamatan tersebut. Pihaknya selanjutnya sesuai aturan yang ada melakukan perpanjangan pendaftaran rekrutmen Bawaslu. “Perpanjangan waktu pendaftaran ini selama lima hari ke depan,” ungkapnya.

Narta menjelaskan beberapa kecamatan dengan pelamar perempuan Panwascam masih sepi pendaftar ini. Banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari kondisi sosial masyarakat yang masih tradisional hingga aktivitas masyarakat yang dominan bekerja sebagai petani dan kebun.

“Kalau masyarakat sudah terbiasa dengan pendidikan politik dan sudah terbiasa bekerja  tugas di lapangan. Otomatis banyak yang melamar. Seperti Kecamatan Kediri dan Tabanan,” ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai anggota KPUD Tabanan.

Dia menambahkan sejatinya banyak pihaknya mendengar dari kalangan ibu rumah tangga akan mendaftar. Namun karena tugas di lapangan yang begitu berat dan tidak diberikan izin oleh suami mereka, sehingga mengurungkan niat untuk mendaftar. Belum lagi soal persyaratan minimal 25 tahun, ini juga jadi kendala di lapangan.

Batasan usia sejatinya pula juga menyebabkan banyak orang-orang umur diatas 17 yang baru tamat SMA sulit mendaftar, karena belum dianggap dewasa ketika bekerja di lapangan.“Ini juga salah satu pemicu pendaftar di empat kecamatan nihil pelamar perempuan,” tandasnya. (uli/pit)

 

 

Hari Puspita

Share
Published by
Hari Puspita

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago