Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin lalu (3/10/2022). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)
KENDATI telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan kembali partainya tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin hingga tuntas pada tahun 2024.
“Walaupun Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres, kami tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga selesai,” kata Surya Paloh saat memberikan sambutan pada peluncuran program “Nasdem Memanggil” di Nasdem Tower, Jakarta, Senin malam (17/10).
Surya Paloh mengaku banyak pihak yang mempertanyakan komitmen partainya usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres. Namun, partainya selalu menjadi pihak yang mendukung segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi, termasuk saat pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi harga bahan bakar minyak (BBM).
“Saya sambil bercanda bilang sama Pak Jokowi, ‘Bapak Presiden, kita punya tujuh fraksi koalisi pemerintahan ini, ini kebijakan kenaikan BBM, enam fraksi tidak sepakat hanya satu fraksi (Partai Nasdem)’ yang sepakat ini, kalau tidak fraksi yang paling tolol atau paling loyalis tidak mungkin begini. Silakan terjemahkan,” tutur Surya Paloh.
Ia menegaskan bahwa partainya tidak takut untuk menghadapi fitnah dan isu miring. “Jadi, kalau ada yang menggoda kami, ada mencoba ketangguhan, semangat, dan jiwa konsistensi Partai Nasdem, ya, boleh-boleh saja, tidak apa-apa. Kita adalah kita, tetapi niat baik kami tidak bisa ditawar-tawar, semangat kami, ya, itulah kami, komitmen kami,” ujarnya.
Menurut dia, perjalanan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 penuh dengan tantangan. Bahkan, ada pihak yang meminta partainya dikeluarkan dari koalisi dalam pemerintah usai mendeklarasikan Anies Baswedan.
Ada tiga kader Partai Nasdem yang menduduki jabatan di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G. Plate, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
“Ada yang menyatakan betapa bodohnya Nasdem menempatkan calon presiden yang tidak populer karena dianggap membawa pikiran-pikiran yang bertentangan dengan komitmen kebangsaan, beraneka ragam. Akan tetapi, saudara itulah Nasdem. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang,” kata Surya Paloh menegaskan yang disambut tepuk tangan kader Nasdem. (jpg)
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…