Categories: Sportainment

Jaga Alam Bawah Laut Lewat Wayang Samudera, Ini Maknanya…

DENPASAR – Beragam cara dilakukan untuk menjaga keragaman hayati, terutama terumbu karang. Salah satunya dengan wayang.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Coral Triangle Centre (CTC). CTC kerap melakukan sosialisasi terutama dalam bidang konservasi ke masyarakat dengan menampilkan Wayang Samudera.

Wayang Samudera sendiri mengambil beragam karakter hewan laut. Seperti kepiting, beragam jenis ikan dan sebagainya.

“Terakhir kami main di Nusa Penida.  Luar biasa antusias masyarakat dari orang dewasa dan anak-anak tentunya,” ujar Hesti Widodo, Manajer Program Senior CTC kepada Jawa Pos Radar Bali.

Wayang Samudera tersebut dimainkan oleh dalang yang berasal dari Jawa. Dalam memainkan Wayang Samudera, menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dicerna.

Isi cerita biasanya mengajarkan tentang pentingnya menjaga dunia bawah laut. “Bagi kami ini menarik dan wayang kami pilih karena dekat dengan masyarakat dan juga ada unsur seni dan budaya,” ujar Hesti Widodo.

Isu tentang konservasi sumber daya bawah laut memang menjadi pembahasan yang menarik belakangan ini.

Terlebih pada tanggal 29-20 Oktober 2018 mendatang, bakal digelar Our Ocean Conference di Nusa Dua Bali. Sejumlah delegasi dari berbagai negara peserta dipastikan bakal hadir.

Our Ocean Conference kali ini mengambil tema Our Ocean Our Legacy atau Laut Kita Warisan Kita.

Pertemuan tersebut bakal membahas keberhasilan mengelola laut dunia sekaligus tantangan dalam menciptakan keseimbangan laut, termasuk di Indonesia.

Ada enam topik yang akan dibicarakan selama dua hari konferensi tersebut, yakni kawasan konservasi perairan, perubahan iklim, perikanan yang berkelanjutan, polusi laut, ekonomi biru yang berkelanjutan dan konservasi perairan.

CTC sendiri menyoroti tentang perikanan berkelanjutan. “Konsep perikanan yang berkelanjutan harus mengacu kepada triple bottom line, yaitu menciptakan potensi ekonomi,

meningkatkan kesejahteraan sosial kehidupan masyarakat dan juga memastikan terciptanya keseimbangan lingkungan hidup,” tegas Rili Djohani, Direktur Eksekutif Coral Triangle Centre yang bergerak di bidang konservasi.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago