Categories: Sportainment

Diramaikan Seniman Tato 14 Negara, Limbah Jarum Tato Jadi Polemik

DENPASAR – Bali Tatto Expo akan kembali digelar dan telah memasuki tahun keempat setelah pertama kali digelar tahun 2016 silam.

Mengambil tempat di Bali Creative Industry Centre, Jalan WR Supratman, Denpasar, acara ini akan resmi dibuka Kamis (23/5) hari ini hingga Sabtu (25/5) mendatang.

Ferry selaku penggagas sekaligus panitia Bali Tattoo Expo menuturkan, seiring perjalanan waktu, tujuan expo ini pun bergeser salah satunya adalah karena perkembangan industri tato Bali yang sedemikian pesat.

Industri yang semakin lama semakin besar ini membutuhkan seniman tato yang juga semakin banyak, sehingga tenaga kerja terserap dari berbagai daerah di Indonesia ke Bali.

“Selama expo berlangsung, pada setiap harinya panitia menggelar kontes dengan beragam kategori. Kontes dalam expo ini tidak bersifat wajib untuk diikuti oleh peserta. Jadi, boleh tidak boleh tidak,” tutur Ferry kemarin.

Untuk peserta tato artisnya sendiri berasal dari Semarang, Jakarta, Bandung, Manado, Malaysia, Spanyol, Australia, Tiongkok, Nepal, Singapura, Korea, Swis, Prancis, Russia, India, Taiwan, dan Vietnam.

Disinggung mengenai jumlah artis tatonya sendiri, kata Ferry, pihaknya tidak menghitung jumlah artis tatonya. Ini lantaran, dalam satu boot bisa dipakai dua sampai tiga artis tato.

“Jadi, kami hanya menghitung dari ketersediaan boot saja, untuk jumlah total boot mencapai 136, lima di antaranya boot tato tradisional,” jelasnya.

Ketika ditanya pembuangan limbah jarum tato yang telah dipakai, Ferry mengakui untuk limbah jarum tato tersebut masih menjadi polemik di kalangan artis tato hingga saat ini.

Di Bali, misalnya, jarum tato yang masuk dalam kategori limbah B2 itu belum terkelola dengan baik. Di Bali sendiri selama ini diakui tersedia sub kontainer, ketika sudah penuh, limbah ini akan di oper ke RS Sanglah.

Namun RS Sanglah sendiri belum ada tempat penampungan. “Di Bali masih kurang pengelolaan limbah jarum tatonya, dan industri ini memang belum dilirik banget,” tutur Ferry.

Berkaca pada pengelolaan limbah tato di luar negeri, limbah jarum tato terkelola dengan baik. Karena memang industri tato sendiri dikenakan pajak, dan terkoneksi dengan baik dengan pemerintahan.

Sementara di Indonesia, koneksi antara industri tato dengan pemerintah belum terjalin dengan baik.

“Cukup lama kami menginginkan koneksi itu, Cuma selama ini hanya sebatas membahas SOP tato saja. Kami akui, ini memang masih menjadi permasalahan utama para tato artis,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago