Categories: Sportainment

Viral Dimana-mana, Dayu Diastini Paparkan Arti Rejang Renteng

GIANYAR – Sebanyak 160 Anggota PKK di Gianyar mengikuti sosialisasi dan pelatihan tari rejang renteng.

Tari yang dulu hampir punah, kini mampu membius masyarakat Bali. Namun, tidak banyak dari ibu-ibu yang tidak tahu sejarah tarian tersebut.

Bahkan, ada yang mengira tarian rejang renteng termasuk tari kreasi baru.

Melihat fenomena ini Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, bekerja sama dengan PKK Kabupaten Gianyar mengadakan sosialisasi dan pelatihan tari rejang renteng di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar kemarin.

Narasumber yang juga pegiat rejang renteng, Ida Ayu Made Diastini, menyatakan tari sakral itu berawal dari Banjar Adat Saren, Desa Pakraman Mujaning Tembeling, Desa Dinas Batumadeg,Dusun Saren Satu, Kecamatan Nusa Penida.

“Pada tahun 1999 tarian ini berhasil dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dalam upaya pemerintah melestarikan tarian langka,” ujarnya.

Dayu Diastini menambahkan, koreografi tari rejang renteng ini merupakan pengembangan dari gerakan-gerakan asli tari renteng yang digabungkan dengan beberapa elemen gerakan yang ada pada tari mendet.

Tari rejang renteng kini berfungsi sebagai tari wali saat piodalan di pura. Baik piodalan alit atau tingkat kecil,madya atau sedang dan ageng atau besar.

“Kini tari rejang renteng berfungsi sebagai tari wali, artinya dapat ditarikan pada saat piodalan di pura,” ujar Diastini. Namun tari rejang renteng juga dapat dilombakan. “Asal berkaitan dengan piodalan atau wali di pura,” jelasnya.

Untuk busana para penari, kata Diastini, memang diharuskan memakai kebaya putih polos lengan panjang, selendang kuning, dan kain cepuk tenunan kuning.

Warna putih pada kain kebaya mengandung filosofi bahwa badan manusia itu sakral sehingga perlu dijaga dari hal-hal yang tidak baik.

Ketua PKK Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menyatakan sejak dua tahun terakhir tari rejang renteng sudah mulai menggeliat.

Pihaknya sudah mulai menyosialisasikan tarian ini melalui PKK hingga ke banjar-banjar. “Namun memang tidak dapat dipungkiri selama ini kita hanya bisa menarikan, namun tidak mengetahui sejarah dan makna dari tarian tersebut,” jelasnya.

Melalui sosialisasi kali ini, pihaknya berharap peserta dapat belajar. “Sekarang saatnya sama-sama belajar, bagaimana sejarah dan makna dari tarian rejang renteng,” tukasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago