Categories: Sportainment

Uniknya Lomba Bikin Seruling di Ajang PKB, Ini Contohnya…

DENPASAR – Menginjak hari ketiga, agenda Pesta Kesenian Bali (PKB) menggelar lomba membuat instrumen seruling Bali, yang berlangsung di Kalangan Ayodya, Art Center kemarin.

Dalam lomba tersebut dihadiri delapan peserta yang masing-masing membuat tiga instrumen seruling berukuran kecil, sedang dan besar dengan durasi waktu selama dua jam. 

Lomba ini sendiri hanya diikuti empat kabupaten/kota mulai dari Kota Denpasar, Badung, Tabanan, dan Bangli. Masing-masing daerah diberikan jatah mengirimkan para peserta lomba antara satu sampai lima orang. 

Koordinator juri lomba, I Gusti Ketut Sudana menuturkan, mengenai lomba seruling ada beberap kriteria yang dinilai.

Mulai dari pemilihan kualitas bambu sebagai bahan dasar. Untuk di Bali sendiri umumnya menggunakan dua jenis bambu, seperti wuluh dan jajang.

Dari pemilihan bambu itu, kata dia, akan menentukan kualitas dari seruling yang dibuat para peserta. Selanjutnya penilaian dilakukan dari teknik pembuatan, keserasian urutan tangga nada harus dibuat pas dan benar.

“Hasil terakhir adalah hasil dari suara seruling itu sendiri. Di antara tiga suling itu ada menggunakan dua macam tetekep (nada) deng dan dang. Semua yang dibuat itu untuk instrumen gong kebyar,” jelasnya.

Pria yang juga dosen karawitan ISI Denpasar ini menambahkan, kualitas bunyi ditentukan dari cara pembuatan song manis atau lubang kecil yang berada di siwer seruling.

“Kalau itu ditiup enak tidak boros dengan udara, itu lebih baik jadi semakin bagus, jadi memainkan tidak terlalu payah dan banyak mengeluarkan energi,” imbuhnya.

Salah satu peserta mewakili Kota Denpasar, Made Rana mengaku dalam garapannya itu yang menjadi perhatian selain kesesuaian nada tetekep dang dan deng, kebersihan dan kerapian kerja juga menjadi hal yang penting.

“Itu yang menjadi perhatian dari kriteria yang dinilai,” ujar pria asal Sumerta Kelod yang telah menggeluti sebagai pembuat seriling sejak tahun 1990 silam ini.

Dia berharap, tahun depan, lomba seruling bisa sertakan gamelan. Sehingga ketika saat penilaian juri bisa meminta langsung jenis nada yang diminta dan akan lebih terlihat kualitas bunyinya.

“Jadi bisa terlihat dari iringan gamelan itu kualitas bunyinya,” jelas Rana. Dia juga menambahkan, saat ini perkembangan seniman yang menggeluti bidang seruling di Bali sangat kurang.

Terbukti dari sedikitnya para peserta yang mengikuti lomba ini hanya dari empat kabupaten/kota saja. Dia berharap, lewat lomba ini, bisa memggalakam kembali seniman pembuat seruling. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago