Bikin Album di Indonesia, Band Inggris Krupskaya Jajal Panggung Bali

KUTA – Band grindcore asal Inggris Krupskaya sukses menggeber Twice Bar pada Rabu malam (31/7) lalu.

Lewat aksi panggung yang enerjik, band yang digawangi Alex (vokal), Riley (gitar), Matt (bass) dan Ed (drum) ini membawakan

sejumlah lagu baru dari album bertajuk Remmans of Forgoten Hope yang dirilis di Indonesia di bawah label rekaman Restinghell Hellish Industry asal Kediri Jawa Timur.

Suasana venue Twice Bar yang sempit dibuat meribut malam itu. Penonton yang memadati venue dengan suasana intim tersebut dibuat Moshing dan headbang dengan lagu-lagu mereka.

Konser yang digagas oleh Denpasar Kolektif and all Friend tersebut beberapa band beraliran grindcore lainnya seperti Bulu Babi Beracun (Bali),

Root Revolt (Bali), Visum (Bali), Mesin Tracktor (Malang), Terror of Dynamite Attack (Bandung), dan KLF (Malang).

Lawatan band ini ke Bali yang pertama kalinya ini juga menyasar beberapa kota antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, dan Denpasar.

Alex menuturkan menjajal panggung di Indonesia merupakan sesuatu yang menyenangkan. Ini menjadi lawatan kedua bagi band bentukan tahun 2005 ini ke Indonesia.

“Kami pertama kali datang ke Indonesia sekitar sepuluh tahun lalu. Jadi cukup lama sekali. Ini pertama kali kami ke Bali,” tuturnya ditemui sebelum manggung.

Kuarter grindcore ini datang sejak Januari lalu. Album baru tersebut berisi 16 track dengan format CD dan merchandise berupa kaus. “Semua materi lagunya baru dari kami,” imbuhnya.

Disinggung mengenai padangannya terhadap skena music grindcore di Indonesia, pria berambut gimbal ini sangat mengapresiasi perkembangan music grindcore di Indonesia yang begitu menggeliat.

“Sangat bagus, dan menjadi salah satu yang terbaik. Di sini (Indonesia) sangat total mendukung music bawah tanah seperti kami ini,” bebernya.

Dalam penampilan mereka di Twice Bar, malam itu, Krupskaya membawakan sepuluh lagu di antaranya Weaponsed, Fields, dan beberapa lagu lainnya.