Categories: Sportainment

Latih Tanding Kontra BU Basketball, Ambisi Cetak Sejarah di PON Papua

DENPASAR – Rabu petang (2/6), jajaran pengurus KONI Bali melakukan monitoring evaluation (monev) ke beberapa cabor seperi judo dan basket.

Kebetulan, Tim Basket Putra – Putri Bali melakukan latihan bersama di GOR Ngurah Rai. Tidak perlu membahas apa yang dibicarakan jajaran pengurus KONI Bali.

Yang menarik adalah bagaimana persiapan Tim Basket Putra PON Bali untuk menatap PON XX2021, Papua.

IGN Rusta Wijaya, sang Pelatih Tim Basket Putra PON Bali memiliki tantangan besar untuk bisa membawa Winston Swenjaya dkk merebut medali dan menciptakan sejarah kembali.

Masalahnya, ada beberapa kendala yang dihadapi mereka. Yang paling utama adalah mencari lawan uji coba.

Meski beberapa kali sempat menghadapi Bali United Basketball di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Pemogan, namun Rusta menilai uji coba tersebut masih belum cukup.

Idealnya harus ada try in dengan mengundang tim PON daerah lain. Tapi, tampaknya hal tersebut masih belum bisa terealisasi saat ini.

“Keinginan pribadi sih ada kalau untuk try out, tapi kan KONI Bali menyarankan try in. Kami masih mencari lawan.

Kemarin sempat hubungi pelatih Banten, tapi kasusnya sama dengan Bali. Mereka disarankan try in karena pandemi ini,” ujarnya.

“Solusinya ya kami sudah buat program uji coba lawan Bali United. Kebetulan Bali United sedang membuat tim B yang materi pemainnya adalah pemain muda.

Mungkin kami coba lawan tim lokal Bali juga,” tambah Rusta yang juga menjadi Asisten Pelatih Bali United Basketball tersebut.

Dari pribadinya sendiri, Rusta memiliki keinginan kuat untuk menciptakan sejarah dengan membawa Bali meraih medali seperti yang dia lakukan saat PON XV/2000, Surabaya.

“Saya mau ukir sejarah. Kemarin jadi pemain bisa berikan medali terakhir untuk Bali di basket putra, sekarang saya termotivasi untuk bawa medali lagi sebagai pelatih,” bebernya.

Selain masalah lawan latih tanding, lapangan juga menjadi kendala. Terlihat dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, kondisi GOR Ngurah Rai sudah tidak representative untuk hanya sekadar berlatih.

Lampu penerangan di GOR Ngurah Rai sangat minim. Apalagi ditambah dengan warna hijau yang menghiasi dinding GOR. Membuat kesan gelap semakin terasa.

Lantai lapangan juga tidak rata dan bisa membahayakan pemain. “Lapangan ini tidak standar. Contohnya lampu dan panjang lapangan. Ini sih salah satu kendalanya lagi.

Saya harap kedepannya Bali punya GOR yang memenuhi standar. Mau bagaimanapun, kami harus memaksimalkan yang ada.

KONI Bali sudah berusaha maksimal, kami juga wajib memberikan kemampuan yang maksimal. Semoga berbagai proses dari sekarang bisa berjalan lancar sampai PON nanti,” tutupnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago