duh-ditahan-imbang-bali-united-u-19-skuad-bhayangkara-fc-u-19-ngamuk
RadarBali.com – Bali United U-19 harus puas meraih hasil imbang 2-2 melawan Bhayangkara FC dalam lanjutan babak delapan besar Liga 1 U-19 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Sabtu malam (21/10).
Gol Bali United berhasil dilesakkan oleh I Kadek Agung Widnyana Putra pada menit ke-64 dan Dallen Ramadhan Rovani Doke pada menit ke-93.
Sementara Bhayangkara FC berhasil meraih gol dari Jadug Arya Aragani pada menit ke-24 dan Sani Rizki Fauzi pada menit ke-80.
Dengan hasil imbang ini, Serdadu Tridatu Muda berhasil mengemas empat poin. Sedangkan Bhayangkara puas hanya mampu meraih satu poin saja.
Dibalik hasil imbang yang diterima kedua tim, ada kejadian yang sangat-sangat mencederai semangat fairplay.
Ya, kekerasan kembali terjadi di sepakbola Indonesia. Jelas ini sangat buruk untuk masa depan pesepakbola Indonesia. Apalagi ini adalah kompetisi U-19.
Ceritanya bermula saat Bhayangkara FC mendapatkan sepak pojok di injury time babak pertama. Namun, wasit asal Sukoharjo, Budi Narimo justru meniup peluit tanda waktu sudah habis.
Di babak kedua hampir mirip dengan kejadian di babak pertama. Injury time sudah masuk hampir tiga menit, sepak pojok didapat Bali United.
Akhirnya Bali United pun berhasil mencetak gol penyama kedudukan. Sontak gol ini memantik protes keras dari pemain dan official The Young Guardian – julukan Bhayangkara FC U-19.
Pertandingan pun sempat dihentikan. Setelah itu kick off kembali dilakukan. Namun hanya berselang beberapa saat saja, pemain Bali United bernomor punggung 24 Dallen Ramadhan
yang sedang menguasai bola langsung ditekel dengan brutal oleh pemain Bhayangkara FC bernomor punggung 40 Ichto Ni’Matul Akbar.
Sontak saja pemain Bali United sedikit emosi dan mencari Ichto. Ricuh, salah satu pemain Bhayangkara yang berlari dari tengah lapangan langsung memukul dengan brutal kepala pemain Bali United Ricky Nova Asterix Ramsi.
Diduga pemain Bhayangkara yang memukul kepala Nova adalah sang kapten Reksa Maulana. Akibat insiden tersebut, Ricky Nova harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut saksi yang ada di lapangan, polisi yang menjaga pertandingan hanya bisa melihat saja. Maklum, official Bhayangkara sepertinya memiliki pangkat yang lebih tinggi dari polisi yang menjaga pertandingan.
Usai pertandingan, Pelatih Bali United U-19 Wayan Arsana mengungkapkan para pemainnya tidak merasa down dengan apa yang terjadi.
“Yang jelas, kami akan persiapkan semuanya di laga terakhir melawan Borneo FC. Semoga pemain kami juga tidak mengalami cedera yang serius,” ujarnya.
Di sisi lain, Pelatih Bhayangkara FC U-19 Charis Yulianto mengungkapkan rasa kecewanya. Dia mengatakan, kemenangan yang diraih anak asuhnya direnggut oleh wasit.
“Kami sudah berjuang dan saya kecewa hal ini harus terjadi di sepakbola Indonesia. Mudah-mudahan wasit kedepannya menjadi lebih baik. Tolong sampaikan ke komisi wasit,” ujarnya
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…