Categories: Bali United

Eks Timnas Puji Bali United, Mendadak Komentari Klub-klub di Bali

DENPASAR – Dua dekade lalu, Pulau Dewata memiliki beberapa tim yang sangat disegani di dunia sepakbola Indonesia.

Mereka adalah Persegi Gianyar, Persekaba Badung, Perseden Denpasar, hingga Gelora Dewata, Saat itu, gaung sepakbola di Bali begitu besar.

Di era sekarang, empat tim itu sudah tidak ada lagi. Yang ada sekarang hanya Bali United. Itupun Bali United bukan asli dari Bali melainkan “pindahan” klub dari Kalimantan Timur, Persisam Putra Samarinda yang dibeli lisensinya oleh Pieter Tanuri.

Meski bukan klub asli Bali, perlahan Bali United mulai diterima masyarakat. Tiap tahun, jumlah penonton dan penggemar tumbuh pesat.

Kondisi ini disyukuri mantan pemain Timnas Indonesia yang sekarang berkewarganegaraan Timor Leste, Miro Baldo Bento.

Dia mengatakan, Bali adalah rumah keduanya setelah Timor Leste. Maklum, Miro Baldo Bento sempat berseragam Perseden Denpasar selama satu musim dan Persekaba Bali selama enam bulan tahun 2003 lalu.

“Yang kita semua tahu sekarang hanya ada Bali United yang paling eksis di Bali. Tapi, saya melihat juga masyarakat Bali sangat rindu sepakbola.

Mereka merindukan hiburan. Saya tahu Bali United memiliki manajemen yang sangat bagus sekali. Tapi, kebangkitan sepakbola Bali belum terlihat sejauh ini,” ujar Miro Baldo Bento, Sabtu (13/4) lalu.

Manajemen yang baik inilah yang tidak dimiliki empat klub asal Bali tersebut. Misalnya saja Perseden Denpasar setelah menjuarai Liga Nusantara 2016, justru prestasinya semakin menurun dan menjadi penghuni tetap Liga 3 Regional Bali.

Lebih parah Persekaba Badung. Lisensinya justru dijual ke Yahukimo FC. “Ada dua persamaan dari mereka (Perseden dan Persekaba), mereka sama-sama tidak memiliki manajemen yang kuat.

Dulu Perseden ada Pak Ida Bagus Dirga. Tapi, setelah tidak memenuhi target, beliau mundur. Di Persekaba juga sama.

Ketika itu masih ada Pak Zaenal Thayeb dan Pak Heri. Namun, jiwanya bukan di sepakbola. Tapi setelah ada Bali United, sepakbola Bali mulai menanjak lagi,” tutupnya.

Pemain yang memiliki sembilan caps di Timnas Indonesia diera 90an tersebut ingin agar ada tim-tim lain yang bangkit. Bisa dikatakan sebagai pesaing Serdadu Tridatu.

”Kalau bisa, harus ada klub lain. Tetapi sekarang tergantung apakah bisa dikelola secara profesional atau tidak,” ungkapnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: bali united

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago