Categories: Travelling

Pariwisata Rusak Terumbu Karang di Nusa Penida Menggeliat

RadarBali.com – Industri pariwisata di Kabupaten Klungkung kian menggeliat, sayangnya hal tersebut tidak disertai kesadaran para pelaku pariwisata menjaga alam yang menjadi daya tarik para wisatawan. Sehingga tidak heran jika kerusakan malah terjadi pada daya tarik wisata itu sendiri, seperti kerusakan alam bawah laut yang terjadi di Nusa Penida.

Bahkan menurut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Senin (24/7) kemarin, kerusakan alam bawah laut tersebut sudah terjadi sejak lama.

“Saya sudah melihatnya sejak dulu. Sayangnya untuk langka konservasi sulit kami lakukan karena hal tersebut merupakan wewenang dari provinsi. Bahkan sebelumnya ada anggaran sebesar Rp 1,5 miliar dari pusat untuk hal itu namun tidak bisa terealisasi karena aturannya belum final,” ujarnya.

Untuk itu, dia berencana melibatkan pihak ketiga atau investor untuk berpartisipasi dalam konservasi terumbu karang tersebut.

“Jangan sampai kerusakan terumbu karang ini terus terjadi,” terang Bupati asal Nusa Ceningan ini. Selain itu, dia juga meminta para pelaku pariwisata bahari agar memandu wisatawannya dengan baik.

Sebab kerusakan terumbu karang yang terjadi di Nusa Penida tidak terlepas dari campur tangan wisatawan.

“Para pemandu wisatawan juga harus mendidik wisatawan jangan hanya mengejar kuantitas tapi lingkungan kita makin terancam,” jelasnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Klungkung akan menyiapkan badan pengelola sehingga kegiatan wisata bahari di Nusa Penida dapat terkontrol.

“Tapi, kami tidak akan buru-buru untuk menghindari adanya pungli,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Komunitas Pencinta Nusa Penida, Nyoman Widana mengaku geram dengan kondisi alam bawah laut Nusa Penida saat ini.

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gahawisri) Bali mengenai hal itu dan kini sedang menjadi pembahasan di internal Gahawisri Bali.

“Saya meminta pihak Gahawisri untuk memberikan sanksi tegas kepada para pelaku pariwisata yang merusak alam bawah laut di Nusa Penida. Seperti melakukan konservasi terumbu karang. Kalau sanksinya berupa materi, itu tidak akan memberi efek jera,” kata pria asli Nusa Penida.

Jika Gahawisri tidak memberi sanksi kepada para pelaku pariwisata yang terlibat perusakan terumbu karang, lanjut dia, Komunitas Pencinta Nusa Penida akan membawa masalah tersebut ke jalur hukum.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: nusa penida

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago