Categories: Travelling

Jadi Jujukan WNA Malaysia, Rumah Panggung Loloan Terancam Punah

RadarBali.com – Rumah panggung yang ada di Kelurahan Loloan Timur dan Loloan Barat jumlahnya setiap tahun berkurang.

Dari yang awalnya ada ratusan, saat ini hanya tinggal puluhan rumah yang tersisa. Itupun rumah panggung yang ada sudah renovasi lebih modern sehingga tidak ada lagi bentuk asli rumah panggung seperti dulu.

Menurut Mustahidin, 32, Kepala Lingkungan Loloan Timur, jumlah rumah panggung yang ada di Loloan Timur dan Loloan barat saat ini tersisa sekitar 85 unit rumah.

Paling banyak rumah panggung ada di Loloan Timur. Namun, rumah-rumah panggung yang masih bertahan itu sudah tidak yang menyerupai bentuk aslinya.

“Ada yang dibeton di bawahnya, tapi bagian atasnya masih dipertahankan,” jelas Mustahidin, Sabtu (26/8) kemarin.

Dari segi usia, meski rumah panggung ini sudah berumur ratusan tahun. Bahkan, sejak Loloan Timur dan Loloan Barat bermukim di Jembrana.

Keunikan lain dari rumah panggung ini, rumah panggung seperti puzzle yang bisa dibongkar pasang karena tidak menggunakan paku untuk menyatukan setiap bagian kayu.

Berkurangnya rumah panggung ini, lanjutnya, disebabkan oleh beberapa faktor, diantanya karena warisan.

Generasi penerusnya menjual rumah kemudian pemlik baru mengganti dengan rumah lain. Selain itu ada faktor ekonomi dan perubahan sosial budaya masyarakat sehingga banyak rumah-rumah panggung dibongkar dengan bangunan baru yang lebih modern untuk kepentingan modern, seperti untuk dibangun pertokoan, terutama yang berada di pinggir jalan.

”Kalau yang di gang-gang itu masih ada yang bertahan meski ada perubahan kecil tanpa mengubah struktur utamanya,” jelansya.

Selain faktor diatas, faktor lain yang menyebabkan berkurangnya rumah panggung ini karena sulitnya kayu untuk mengganti bagian kayu yang rusak.

Sebagian besar, rumah panggung yang ada saat ini masih menggunakan kayu tangi yang memang bahan utama saat dibangun.

Namun, ada beberapa rumah yang dipertahankan menggunakan kayu lain untuk mengganti bagian rumah yang rusak.

Sebagai kepala lingkungan dan juga generasi muda penerus di Loloan Timur, berencana akan membuat kelompok sadar wisata dengan salah satu destinasi wisata yang diunggulkan rumah panggung.

Selain itu, ada beberapa objek lain seperti wisata religi. ”Kami sudah rencanakan bersama kelompok pemuda untuk pelestarian rumah panggung ini,”jelasnya.

Selain fisik yang unik, Loloan Timur dan Loloan Barat juga masih menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari.

Jadi, ketika berkunjung kesana, akan menemui warga yang berbahasa melayu seperti Bahasa Malaysia. Karena itu, tidak jarang tamu-tamu dari Malaysia datang ke Loloan untuk berwisata

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago