Categories: Travelling

Pulihkan Pariwisata Bali, Kemenpar Sarankan Promosi ke Pasar Asia

DENPASAR – Untuk memulihkan pariwisata Bali yang anjlok akibat dampak erupsi Gunung Agung, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta para pelaku industri pariwisata melakukan promosi dengan negara terdekat.

Seperti ke Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darusalam, Malaysia dan beberapa negara Asia lain. Hanya bentuk promosi yang ditekankan bukan lagi pada branding namun sudah menjual produk.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengungkapkan, banyak negara-negara di Asia Tenggara yang masih belum mengenal Indonesia.

Dia mencontohkan Malaysia. Meski satu rumpun, banyak warga jiran yang belum mengenal Indonesia secara utuh.

Itu bisa dimaklumi lantaran di Malaysia ada tiga etnis besar, dan hanya Melayu saja yang dikenal. Sementara etnis India dan Tionghoa belum begitu mengenal Indonesia.

Terlebih selama ini promosi yang dilakukan tanpa memilah segmen pasar. “Ini yang harus kita pelajari,” ujar Rizki Handayani kepada Jawa Pos Radar Bali kemarin (29/12).

Bagi etnis Melayu misalnya, yang ingin ke Bali masih khawatir keberadaan halal food. Padahal, di Bali sangat banyak restoran halal food.

“Nah segmen ini yang harus disasar. Misalnya untuk etnis India mungkin segmennya wisata spiritual, Toonghoa juga begitu. Sementara Melayu segmennya jelas berbeda,” terangnya.

Kalau hanya menjual keindahan pantai saja, di negara-negara Asia Tenggara sangat banyak yang memiliki keindahan pantai yang luar biasa.

Mungkin, kata Rizki Handayani, Bali bisa menjual nilai kearifan lokal seperti budaya dan lainnya.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata menyarankan pelaku wisata Bali mencari alternatif lain untuk menutupi hilangnya market Eropa dengan menyasar pasar Asia.

Saat ini yang muncul ke permukaan, kata dia, wisman itu harus yang bule. Padahal, yang namanya wisatawan bisa siapa saja.

Asal membawa uang dan belanja di Bali. Entah itu wisatawan Vietnam, Thailand, maupun Malaysia sekalipun.

“Memang masa tinggal sebentar, tapi belanjanya orang Asia juga besar. Karena orang Asia suka belanja,” jelasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago