Tak Pakai Vetsin, Pertahankan Karakter Rasa dan Filosofi Menu

RadarBali.com- Menarik! Selain dengan daftar menu yang dikemas unik seperti surat pada zaman kerajaan, yakni kertas berwarna cokelat yang digulung dan diikat menggunakan bahan daur ulang karung goni, dengan komitmen kecil dari ROLLPIN• yang tidak menggunakan produk MSG dalam sajian-sajiannya pun menjadi daya tarik yang berbeda.

Tetap berpedoman pada menu berkarakter, memberikan kesan yang menarik dengan mengangkat khas masakan Indonesia dengan cara memasak dan penyajian yang berbeda dari yang lain.

Aditya Nugroho, Head of Chef ROLLPIN• sedikit berbagi pengalaman memasak yang berpedoman memberikan kenyamanan pelanggan merasakan sedang bersantap di rumah sendiri.

Salah satunya ia harus mengontrol mood saat mengolah setiap masakan yang dipesan oleh pelanggan.

“Masakan kita berpengaruh pada perasaan yang memasak. Saya selalu menggunakan hati saat memasak karena ini penting dengan sendirinya memberikan karakter rasa yang berbeda dan lebih nikmat,” jelasnya.

Berbicara tentang menu favorit, hampir semua menu di ROLLPIN• sangat diminati oleh pelanggan.

Seperti halnya seafood laksa dengan sensasi kuah kare Malay yang gurih, dan rasa rempah yang nikmat bisa menjadi salah satu menu rekomendasi untuk dicoba.

 Namun ada dua menu utama yang selalu menjadi incaran pertama dari pelanggan yakni ayam bakar taliwang dan iga sapi bakar dengan bumbu khas Lombok, NTB dengan sajian daging yang empuk dan bumbu yang meresap, tercipta rasa gurih, pedas, manis rasa khas Lombok.

Dengan teknik memasak khas chef ROLLPIN• rasa yang tercipta dari setiap sajian memiliki karakter dan kenikmatan sendiri.

 Mulai dengan tidak menggunakan penguat rasa sejenis MSG atau vetsin dan memasak dengan suasana hati yang selalu bahagia dan teknik dapur yang menjadi rahasia dari ROLLPIN•.

Keunikan lainnya yang menjadi ciri khas dari ROLLPIN• adalah menu yang bercerita. Tidak sekadar menikmati sajian yang dipesan dan dihidangkan oleh ROLLPIN• pelanggan juga menjadi tahu silsilah dari menu yang disantap sehingga bisa menambah pengetahuan dari pencinta kuliner.

 “Semua menu akan bercerita, seperti menu ayam rarang yang merupakan masakan tradisional Lombok dan dengan narasumber yang tepat nantinya kami paparkan mengenai silsilah menu tersebut. Di mana menu tersebut dulunya sajian khas yang hanya dinikmati oleh raja dan kalangan raja dan hal tersebut awan diketahui oleh masyarakat,” jelasnya.