Categories: Travelling

DILEMA! Turis Tiongkok Banjiri Bali, Sayang Pelit Belanja

DENPASAR – Kunjungan turis Tiongkok ke seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Tahun 2017, total kunjungan turis Tiongkok ke berbagai negara di dunia mencapai 127 juta wisatawan. Sementara yang berkunjung ke Indonesia hanya 1,9 juta.

Dari jumlah tersebut, yang berkunjung ke Bali hanya sekitar 1,3 juta. Fakta itu terungkap berdasar data dari Bank Indonesia Regional Bali per Agustus 2018 lalu.

Dilihat dari rata-rata pertumbuhan kunjungan wisatawan Tiongkok, juga terlihat peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada periode 2010-2017, rata-rata pertumbuhan kunjungan turis Tiongkok ke berbagai negara di seluruh dunia mencapai 13,30 persen.

“Sementara itu, rata – rata pertumbuhan kedatangan turis ke Indonesia dan ke Bali lebih tinggi dibanding rata-rata global yaitu masing-masing sebesar

22,39 persen yoy dan 28,50 persen yoy untuk periode yang sama,” ujar Causa Iman Karana, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Dengan jumlah wisatawan yang mengungguli jumlah wisatawan negara lain, total pengeluaran dari wisatawan Tiongkok melebihi total pengeluaran dari wisatawan negara lain.

Total pengeluaran turis Tiongkok mencapai US$2,611 juta pada tahun 2016, lebih tinggi dibanding total pengeluaran dari wisatawan US yang mencapai US$1,236 juta.

Tren peningkatan kunjungan wisman Tiongkok di dunia global, juga terjadi di Bali. Pada tahun 2017, Di Bali, wisman asal Tiongkok menjadi pasar utama dengan pangsa 24 persen dari total wisman.

Meningkat dibanding tahun 2016 yang sebesar 20 persen. Meski turis Tiongkok membanjiri berbagai negara, termasuk Indonesia dan Bali, terdapat permasalahan terkait penerimaan devisa yang didapat.

Dengan jumlah kunjungan wisatawan yang sangat banyak, namun, rata-rata pengeluaran dari wisatawan Tiongkok tersebut masih lebih rendah di banding wisatawan negara lain.

Di Bali, rata-rata pengeluaran wisatawan Tiongkok sebesar Rp 9,6 juta, lebih rendah dibanding rata-rata pengeluaran wisatawan Australia, Eropa, dan Jepang.

Rendahnya rata-rata pengeluaran wisatawan Tiongkok menyebabkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata tidak bisa optimal.

“Oleh karena itu, berbagai negara yang menjadi tujuan utama wisatawan Tiongkok berusaha memaksimalkan penerimaan devisa dari wisatawan Tiongkok,” Jelas Causa.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago