Categories: Travelling

Terkenal Seantero Dunia, Objek Wisata di Nusa Penida Belum Sumbang PAD

SEMARAPURA – Jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Penida rata-rata mencapai 10 ribu lebih per hari.

Tidak hanya menikmati alam bawah laut, ribuan wisatawan mancanegara itu juga berkeliling ke sejumlah objek wisata alam lainnya di Nusa Penida.

Contohnya saja yang cukup terkenal di kalangan wisatawan mancanegara, yakni Pantai Angel Billabong, Pantai Kelingking di Desa Bunga Mekar, Pantai Atuh di Desa Pejukutan dan sejumlah objek wisata lainnya.

Sayang, meski banyak dikunjungi wisatawan, sejumlah objek wisata tersebut belum menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemkab Klungkung.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta, kondisi ini terjadi lantaran objek wisata itu belum ditata secara terorganisir.

“Pemkab Klungkung boleh memungut retribusi ketika sudah melakukan penataan. Saat ini kan masih alami. Objek wisata tersebut banyak ditemui oleh wisatawan itu sendiri,” katanya.

Sementara pemerintah desa di mana objek wisata tersebut berada, belum berani melakukan pungutan retribusi lantaran belum memiliki peraturan desa.

“Mereka masih takut-takut. Sementara untuk membuat peraturan desa saat ini mereka masih dalam proses,” ujarnya.

Mengingat target jumlah kunjungan dan retribusi yang meningkat setiap tahunnya, pihaknya mengaku akan melakukan penataan pada objek-objek wisata di Nusa Penida tersebut.

Hanya saja karena terkendala anggaran, pembuatan perencanaan penataan sejumlah objek wisata baik di Nusa Penida dan Klungkung daratan itu baru bisa dilakukan di tahun 2019 dari sebelumnya yang rencananya dilakukan di tahun 2018.

“Satu perencanaan penataan objek wisata itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 juta,” terang Sukasta.

Rencananya ada sekitar delapan objek wisata yang akan dibuat perencanaan penataannya di tahun 2019.

Yaitu Pantai Atuh di Desa Pejukutan, Swehan dan Bukit Teletubis di Desa Tanglad, Pantai Kelingking, Pantai Angel Billabong di Desa Bunga Mekar, Tirta Harum di Desa Nyalian, Tirta Dwijendra di Semarapura Kangin dan Tirta Dedari di Desa Getakan.

“Kendalanya sebagian besar objek wisata tersebut ada yang lahannya merupakan milik warga. Lima tahun yang lalu itu banyak warga yang beramai-ramai

membeli lahan di Nusa Penida karena harganya yang murah. Nanti kami coba lakukan koordinasi. Seperti apa bentuk kerjasamanya,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago