Categories: Travelling

Lama Ditutup, Kebun Raya Jembrana Ditarget Buka Bulan November

NEGARA – Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, ditargetkan dibuka untuk umum setelah launching yang rencananya bulan November mendatang.

Karena itu, selama proses perbaikan kebun raya yang didanai pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

ditutup sementara untuk umum, kecuali pemangku yang bertugas dan pemendek yang akan sembahyang di Pura Jagatnatha.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wayan Sudiarta, sebelum kebun raya dibuka lagi masih perlu penambahan koleksi tanaman tematik, diantaranya tanaman usada dan upacara.

“Kami masih explore dan kerjasama dengan beberapa kebun raya untuk mencari tanaman yang kami butuhkan,” terangnya.

Disamping itu, kebun raya masih dalam proses pembangunan, diantaranya rumah kompos, pagar, saluran drainase dan fasilitas umum yang belum lengkap akan dilengkapi.

Penataan infrastruktur juga memperbaiki sejumlah infrastruktur yang tidak dikerjakan dengan benar oleh rekanan sebelumnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menganggarkan dari APBN sebesar Rp 10 miliar untuk penataan lanjutan kebun raya Jagatnatha.

“Target November launching, paling telat bulan Desember, tergantung PUPR kalau segera menyelesaikan akan lebih baik,” terangnya.

Kebun Raya Jagatnatha Jembrana, merupakan proyek yang sudah menelan dana puluhan miliar rupiah. Sayangnya, tidak dikerjakan dengan serius sehingga banyak hasil pengerjaan yang tidak sesuai.

Pada tahun 2018 lalu, penataan bangunan dan lingkungan Kebun Raya Jagatnatha Jembrana dengan nilai kontrak Rp 10.232.942.000.

Dengan masa pengerjaan 180 hari dari 26 April hingga 22 Oktober 2018. Rekanan yang mengerjakan kontraktor pelaksana PT. Mari Bangun Persada Spesialis, kantor cabang Karangasem.

Namun hingga batas waktu kontrak, proyek dibawah pengawasan dari Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Bali, sampai batas waktu pengerjaan belum selesai sehingga rekanan di penalti.

Bahkan, sejumlah hasil pengerjaan dinilai tidak sempurna, seperti wantilan yang masih belum selesai dan meninggalkan banyak kerusakan struktur bangunan. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago