Categories: Travelling

Adu Kemolekan Pisang Lokal, Pisang Kepok Buleleng Jadi Unggulan

SUKASADA – Ada yang menarik pada ajang Twin Lake Festival yang dilangsungkan di Danau Buyan.

Panitia menyelenggarakan kontes buah-buahan lokal. Kali ini buah yang diikutkan dalam kontes, khusus buah pisang lokal.

Total ada delapan kelompok tani yang mengikuti kontes tersebut. Masing-masing kelompok tani membawa varietas yang berbeda.

Namun kebanyakan menampilkan pisan raja dan pisang kepok. Sebab tampilan buah dari varietas ini cukup menarik dan layak dijadikan sebagai buah yang ditampilkan di meja makan.

Salah satu peserta, Made Arya Bakti, membawa satu tandan pisang kepok. Petani asal Desa Les, Kecamatan Tejakula itu membawa pisang yang berasal dari persilangan varietas pisang raja dan pisang kepok.

Sehingga buah yang dihasilkan pun cukup banyak. Bakti menyebutkan panjang tandan yang dihasilkan bisa mencapai 1,5 meter.

Dalam satu sisir, biasanya terdapat 24 buah pisang. Per biji, pisang miliknya bisa dijual seharga Rp 2.000 di tingkat petani. Saking panjangnya tandan buah, Bakti terpaksa memotong bagian bawah tandan.

“Kalau dibiarkan, ujungnya itu malah rontok-rontok sendiri. Kalau dipotong, hasilnya lebih baik. Biasanya saya tunggu yang bagian bawah setengah umur dulu. Biar bisa dijual untuk buat pisang goreng,” kata Bakti.

Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng I Gede Subudi mengatakan, pisang lokal Buleleng cukup diminati masyarakat. Petani bahkan tak kesulitan menyalurkan hasil taninya di pasaran.

Setidaknya ada empat jenis yang paling diminati. Yakni pisang raja, pisang kayu, pisang ketip, dan pisang kepok atau yang lebih dikenal dengan sebutan gedang saba.

“Biasanya masyarakat kalau untuk banten, carinya ya pisang-pisang lokal itu. Karena setelah dipakai banten, dikonsumsi sendiri. Kalau belum habis, diolah lagi,” kata Subudi.

Ia pun relatif tak khawatir dengan serbuan pisang dari luar Bali. “Kalau dari Jawa itu kan kebanyakan pisang kepok dan pisang hijau.

Khusus pisang kepok, kualitas pisang lokal kita jauh kok di atasnya. Makanya harga pisang kita juga selalu lebih tinggi,” imbuhnya.

Hingga kini pemerintah mengidentifikasi ada 42 jenis buah pisang lokal di Buleleng. Rencananya tahun ini pemerintah akan membuat kebun koleksi di Balai Benih Gerokgak.

Pemerintah telah meminta contoh bibit pada Universitas Udayana, dengan harapan pisang-pisang lokal dapat dibudidayakan masyarakat. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago