minim-regenerasi-penenun-tenun-songket-beratan-terancam-punah
SINGARAJA – Tenun Songket Beratan kini mengalami masalah serius. Jumlah penenun kini berkurang secara drastis.
Akibatnya, produk songket yang kini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terancam punah.
Tenun Songket Beratan sendiri, terpusat di Kelurahan Beratan. Kini, tercatat hanya ada lima orang penenun yang masih memproduksi songket secara rutin.
Mereka adalah Ketut Ayu Buktiyani, Luh Artini, Ketut Dami, Komang Suartati, dan Made Siniari. Tokoh masyarakat Beratan, I Made Ngurah Wedana mengatakan, dulunya jumlah penenun di Beratan sangat banyak.
Setiap rumah, pasti memiliki alat tenun bukan mesin. “Saya tumbuh besar itu di sekitar alat tenun. Saya bisa sekolah pun karena hasil ibu saya menenun,” kenang Ngurah Wedana.
Namun kini, keberadaan alat tenun sudah sulit ditemukan. Kebanyakan sudah rusak dimakan rayap. Penyebabnya, aktifitas menenun kain songket sudah tak digeluti lagi.
Kelian Desa Pakraman Bratan Samayaji, Ketut Benny Dirgariawan pun tak memungkiri hal tersebut. Menurut Benny, pengakuan Songket Beratan sebagai WBTB, memunculkan dilema tersendiri.
Di satu sisi, penenun kini terus menurun jumlahnya. Alat tenun pun sudah banyak yang rusak. Sementara melakukan proses regenerasi, bukan perkara mudah.
“Bukannya kami diam, kami juga melakukan langkah-langkah. Kami juga berharap pemerintah juga memiliki peran dan andil. Entah dibantu alat atau program pelatihan,” ujar Benny.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…