Categories: Travelling

Parah! Anggota DPR Ungkap Ada Tiket Siluman di Objek Wisata Ceking

GIANYAR – Objek wisata Ceking di Desa/Kecamatan Tegalalang yang pengelolaannya kian semrawut mendapat perhatian anggota DPR RI Nyoman Parta.

Dewan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati itu melihat ada donasi sampai 4 kali dalam satu areal. Itu di luar pembelian tiket. Jadi semacam ada tiket siluman.

Parta datang ke Ceking kemarin. “Hasil pertemuan sama dengan pengelola, pedagang dan pihak desa, penataan Ceking tidak bisa ditunda,” ujarnya.

Kata Parta, banyak keluhan masuk ke Ceking. Mulai masalah pembangunan yang tak terkontrol, parkir hingga kebersihan.

“Juga donasi sampai 4 titik. Membuat banyak  pengunjung mengeluh. Juga masyarakat umum yang melewati Ceking mengeluh karena kemacetan,” jelas politisi PDIP itu.

Parta memperoleh informasi jika donasi itu dipungut oleh beberapa pihak di areal Ceking. “Baru masuk kena donasi.

Ketika pengunjung hendak menjajal terasering, kembali kena donasi. Bahkan sampai ke seberang sungai kena donasi lagi sampai 4 kali,” imbuhnya.

Parta pun mendapat masukan dari guide mengenai tiket siluman itu. “Ada yang minta sebaiknya harga tiket dinaikkan. Sehingga tidak ada lagi donasi di dalamnya,” paparnya.

Apabila semua pengusaha di Ceking berjalan sendiri, bahkan sampai membuat donasi tersendiri, akan membuat citra buruk bagi dunia wisata.

“Kalau semua jalan sendiri. Ceking akan tinggal kenangan,” jelasnya. Dia pun meminta semuanya ikut berangkulan membangun Ceking.

“Pemilik tanah view, pemilik kontrakan, semuanya harus bekerja sama menatakelola. Termasuk pengenaan tiket satu pintu,” pintanya.

Kedatangan Parta kemarin, untuk menyatukan persepsi para pelaku wisata dan pengelola di objek wisata Ceking.

“Yang penting ada kesepakatan ditata. Bentuk penataannya bagaimana tentu harus duduk semua pihak. Dari Pemkab, pedagang sampai pemilik tanah,” terangnya.

Parta mengaku, Ceking kini punya saingan. Pesaingnya dikelola pengusaha. Jangan sampai, Ceking ditinggalkan begitu saja.

“Dunia pariwisata adalah dunia pertunjukan. Oleh karena itu pemerintah harus hadir untuk merekayasa. Lengkapi dengan fasilitas pendukung apa yang di perlukan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bupati Gianyar, Made Mahayastra, menantang Bendesa yang mengelola Ceking berbenah. Desakan bupati itu disanggupi oleh Bendesa. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: dpr ri

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago