Categories: Travelling

Pariwisata Bali Lesu Darah, Badung Tunda Pengembangan Desa Wisata

MANGUPURA – Dampak pandemi covid-19 sangat dirasakan Provinsi Bali. Apalagi, bagi Pemkab Badung yang sumber pendapatan utamanya dari sektor pariwisata.

Buntutnya, ada sejumlah anggaran yang realokasi atau refocusing untuk penanggulangan pandemi covid-19. Salah satunya yang terdampak yakni rencana pengembangan desa wisata di Badung.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan menerangkan, untuk pengembangan desa wisata belum bisa dilakukan tahun ini.

“Kita melihat perkembangan dulu, karena dengan kondisi saat ini, di tengah pandemi Covid-19, anggaran terbatas. Makanya kita tunda dulu pengembangan desa wisata, walaupun sebetulnya kajiannya sudah ada,” ujar Cok Darmawan.

Sesuai Perbup Nomor 47 Tahun 2010, di Badung  ada 11 desa wisata di Badung. Yakni  Desa Kerta, Desa Petang, Desa Pangsan, Desa Belok Sidan,

Desa Carangsari (Kecamatan Petang), Desa Sangeh, Desa Bongkasa Pertiwi (Kecamatan Abiansemal), Desa Baha, Desa Munggu, Desa Mengwi, dan Desa Kapal (Kecamatan Mengwi).

Penetapan ini dilakukan langsung Bupati Badung AA Gde Agung pada tanggal 15 September 2010. Kendati begitu, sesuai arahan Bupati, Dispar Badung akan fokus dulu menata lima desa wisata.

Selebihnya menyusul secara bertahap. Lima desa wisata yang akan dikembangkan pada tahap pertama meliputi Desa Pangsan, Bongkasa Pertiwi, Sangeh, Carangsari dan Mengwi.

Pemerintah pun bahkan sudah sempat mengalokasikan anggaran anggaran Rp 51,1 miliar untuk penataan.

Anggaran bersumber dari APBD Badung tahun 2020. Namun, kemudian karena refocusing anggaran sehingga diarahkan untuk percepatan penanganan Covid-19. 

Rencananya tidak hanya membangun infrastruktur penunjang dewa wisata, pendampingan menyangkut manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM) juga akan dilakukan.

Namun kondisi desa wisata saat ini di tengah pandemi Covid-19 hampir sama dengan  sejumlah daya tarik wisata (DTW) di Badung.

“Tetap jalan, salah satunya seperti di Bongkasa Pertiwi. Di sana ada arung jeram, naik ATV, swing. Namun memang tergantung tamu yang datang,” tegas birokrat yang jabatan aslinya adalah Asisten III Bidang Administrasi Umum.

Birokrat asal Gianyar itu berharap besar pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga pariwisata yang menjadi tumpuan di Badung bisa kembali hidup.

“Kami berharap Covid-19 ini segera berakhir, sehingga pariwisata kembali hidup, dengan begitu perekonomian kembali jalan,” pungkasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago