lontar-gunung-agung-bisa-jadi-bahan-evaluasi-mitigasi-bencana
RadarBali.com – I Dewa Gede Catra, salah satu pemerhati lontar mengatakan, lontar di Bali merupakan salah satu peninggalan budaya.
Naskah lontar tidak jauh berbeda dengan buku-buku saat ini. Banyak kandungan filosofis, etika dan pesan penting di dalamnya.
“Dengan membaca lontar-lontar yang dulu, kita tahu sejarah dan tahu apa yang akan timbul dari mulut gunung itu. Lontar menyebutkan hujan debu dan pasir berbulan-bulan,” tutur pria 81 tahun itu.
Keberadaan lontar sekaligus untuk membandingkan juga dengan situasi sebelum dan sesudah bencana. Menurut Catra, lontar yang mengkhusus membahas Gunung Agung ada lebih dari lima jenis dengan judul yang sama.
Disebutkan dalam salah satu lontar, Tukad Unda merupakan jalur limpahan lahar. Letusan 1711, daerah utara Gunung Agung yakni di Sukadana, Kubu dan sekitarnya merupakan jalur lahar sampai keMunti.
“Naskah lontar di Bali judulnya sama, cara menguraikan beda tapi tujuannya satu. Contoh lontar Usana Bali. Sekarang dari pesan lontar ini kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari masa lalu,” tukas pria asli Karangasem itu.
Di tempat yang sama, I Nengah Suarya, 49, Bendesa Desa Pakraman Dukuh Penaban, Kelurahan Karangasem, menyebut ada ratusan lontar terdampak jika Gunung Agung erupsi.
Ini karena sebagian besar masyarakat desa di sekitaran Gunung Agung banyak menyimpan lontar kuno.
“Warga banyak memedulikan hewan ternak namun lupa dengan lontar yang dimiliki. Kami sudah mengimbau masyarakat agar mengemas lontar yang dimiliki,” ujarnya
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…